Senin, 14 Mei 2012

Agricultural Biotechnology


"gema ripah loh jinawi" sebuah peribahasa yang pastinya tidak asing lagi di telinga kita, khususnya penduduk asli Pulau Jawa. Peribahasa ini menggambarkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya, kaya dengan alamnya. Tak salah jikalau Indonesia disebut sebagai Negara Agraris. Lalu mengapa status Negara Indonesia tidak berubah-berubah dari Negara Berkembang menjadi Negara Maju, itulah yang seharusnya selalu menjadi pertanyaan dan pemikiran kita.

Sebenarnya Indonesia mempunyai banyak potensi untuk menjadi Negara Maju. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan mempunyai sumber daya manusia yang banyak. Lalu apa masalahnya? Masalahnya ada terletak pada pengembangan sumber daya manusia itu untuk bisa mengolah sumber daya alam secara optimal. Tidak perlu dipungkiri, di daerah-daerah pelosok yang jauh dari keramaian kota, masih banyak Warga Negara Indonesia yang buta huruf, tidak bisa berbahasa Indonesia, dan keterpurukan-keterpurukan lainnya, sungguh tragis.

Ketika saya bermimpi, bermimpi untuk menjadi orang yang bisa berpengaruh besar untuk kemajuan Indonesia, saya memposisikan diri saya sebagai CEO grup bakrie. Dimana pada posisi itu, saya sudah mempunyai banyak link, di dalam negeri maupun di luar negeri, dan pastinya saya punya kekuatan finansial untuk melakukan hal-hal yang besar, maka saya akan mencoba membuat Bakrie Agricultural Biotechnology.

Bakrie Agricultural Biotechnology ini berkecimpung dalam pengolahan hasil-hasil pertanian untuk dijadikan barang yang bernilai jual tinggi. Karena posisi saya adalah sebagai CEO yang ingin memajukan Negara saya maka saya harus bisa berusaha mengembangkan potensi di Negara saya dan bekerjasama dengan Negara lain. Saya akan membagi dalam beberapa bagian, bagian pertama adalah para petani yang akan menghasilkan bahan-bahan mentah, bagian kedua adalah para pekerja pabrik yang akan mengolah bahan mentah itu menjadi bahan olahan yang bernilai jual lebih tinggi, bagian ketiga adalah para pekerja kantor yang akan membantu saya dalam menghubungkan pihak perusahaan dengan pihak lain, bagian keempat adalah pihak lain yang akan bekerjasama dengan kita.

Keuntungan yang kita dapatkan dari usaha ini cukup banyak, peningkatan kesejahteraan para petani, mengurangi pengangguran dengan adanya perekrutan pekerja pabrik dan pekerja kantor, peningkatan devisa negara, dan pastinya keuntungan untuk perusahaan. Semakin besar keputusan yang kita ambil maka resikonya pun akan semakin besar. Kekhawatiran dalam usaha ini terletak pada keadaan alam, seperti bencana, hama, dan lain-lain. Tapi hal seperti itu bisa kita minimalisir dengan berbagai cara, salah satunya adalah lahan budidaya. Biasanya lahan yang memang untuk budidaya diberikan perlakuan yang khusus dan perawatan yang ekstra dengan tujuan bisa menghasilkan output yang selalu sama ketika waktu panen.

Sebenarnya Negara kita ini adalah Negara yang sangat menguntungkan untuk dunia pertanian karena tanahnya yang subur, perbedaan musim yang tidak terlalu mencolok, dan keuntungan-keuntungan yang lain. Lagi-lagi, kurangnya penggalian potensi itulah yang menjadi alasan kita tidak bisa segera menjadi Negara Maju.

Bahan yang kita olah tidak harus bahan yang mewah, langka, sangat berharga tapi bahan biasa saja. Bahan biasa yang kita ubah menjadi bahan yang sangat luar biasa. Bahan dengan harga jual rendah yang diolah untuk menjadi bahan yang berjual nilai tinggi. Inovasi-inovasi pengolahan dapat kita peroleh dengan mendayagunakan ilmuwan Indonesia. Kita menopang biaya penelitian dan biaya hidup para Ilmuwan tersebut sehingga mereka dapat fokus terhadap penelitian dan dapat menghasilkan karya baru. Ilmu mereka pun akan lebih bermanfaat karena lebih sering diterapkan dalam penelitian-penelitian tersebut.

Ketika rasa cukup itu telah menghampiri, alangkah lebih terasa indah ketika rasa cukup itu dirasakan orang lain pula. Ketika kesejahteraan menimpa diri kita, alangkah lebih puasnya ketika bisa menyejahterakan orang lain juga. Harta yang benar-benar ada pada diri kita adalah harta yang benar-benar sudah kita manfaatkan, bukan hanya untuk kebahagiaan bati saja tapi kebahagiaan diri kita dan orang di sekitar, dalam artian harta yang bernilai adalah harta yang sudah kita amalkan untuk orang lain, karena itulah tabungan kita yang sebenarnya, tabungan amal untuk menuju akhirat-Nya.

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh." (HR. Muslim)

Marilah kita membiasakan diri untuk selalu bersyukur, sekecil apapun nikmat yang sudah kita dapat sehingga kita dapat memanfaatkan apa yang ada :)

2 komentar:

  1. Menarik pandangannya..
    sukses selalu
    Blogwalking Sore sambil mengundang rekan blogger sekalian
    Kumpul di Lounge Event Tempat Makan Favorit
    sukses selalu
    Salam Bahagia

    BalasHapus