Rabu, 26 Desember 2012

1st Day (Ko-Ass)

Hari ini adalah hari pertamaku menjadi seorang dokter muda di RSD dr. Soebandi. Stase pertama yang harus aku lewati adalah stase mata. Stase ini merupakan salah satu stase minor yang melelahkan. Mengapa melelahkan? Karena tugasnya yang bejibun, mulai dari lapsus, refrat, tugas harian, pre-test, post-test, dan tugas-tugas yang lain, tak lupa pula ditutup dengan ujian lisan dan responsi. Dengerinnya aja susah WOW apalagi melakukannya tapi tetap harus positive thinking dan semangat karena tak ada sesuatu apapun yang didapat tanpa dilakukan pengorbanan. Belajar mengorbankan dan mengikhlaskan waktu bermain dan berleha-leha. Walaupun demikian, sebenarnya masih bisa bermain-main kok tapi harus pintar-pintar manage waktu dan menjaga kesehatan.
Beberapa pengalaman menarik dan konyol telah aku lalui hari ini. Kerennya kalau sudah jadi DM, kita bisa memegang pasien secara langsung. Namun, harus selalu ingat bahwa pasien adalah manusia yang harus tetap dihormati dan dijaga kehormatannya. Kita harus pandai-pandai dalam memegang pasien. Maksudnya memegang disini bukan hanya pegang tangan ya, tapi lebih luas lagi yaitu menganamnesis (menanyakan identitas diri dan keluhan-keluhan yang dirasakan), pemeriksaan hingga pembuatan resep. Mengapa harus pandai memegang pasien? Karena pasien adalah guru terbaik seorang DM. Melalui pasien, seorang DM dapat belajar penyakit secara visual. Penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah dipelajari melalui text book.
Selain hari ini pengalaman pertamaku jadi DM, hari ini juga merupakan hari pertamaku jaga on call. Semoga tak ada pasien baru yang datang malam-malam ke IGD dengan keluhan sakit mata supaya gak keluar rumah malam-malam, aslinya sih males ganti-ganti baju, keluarin motor dan melaju malam-malam menuju rumah sakit.hehehe...
Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan mendapatkan ilmu yang banyak, serta selalu sehat walafiat. aamiiin.

Jadilah Pemuda Muslim yang Taat dan Pandai


Pemuda muslim bukanlah pemuda yang latah dengan perkembangan zaman. Pemuda muslim sejati selalu mempunyai keteguhan hati untuk memperjuangkan kebenaran yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-sunnah. Segala ucapan dan tindakannya hanyalah untuk mengharapkan ridho Allah, bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia semata. Janganlah takut dianggap kuno atau tidak gaul hanya karena selalu berupaya menjalankan perintah dan sunah-Nya. “Sesungguhnya Islam itu pada mulanya datang dengan asing (tidak umum), dan akan kembali dengan asing lagi seperti pada mulanya datang. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang asing“. Beliau ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu ?”. Beliau bersabda, “Mereka yang memperbaiki dikala rusaknya manusia”. Dan di lain riwayat beliau ditanya (tentang orang-orang yang asing), beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang menghidup-hidupkan apa-apa yang telah dimatikan manusia daripada sunnahku”. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Thabrani). Namun, pemuda muslim sejati bukan pula yang tertinggal oleh perkembangan zaman karena Allah telah menganugerahkan manusia akal untuk berpikir. "..... Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (QS. Az-Zumar : 9). Allah menganjurkan kepada manusia untuk menuntut ilmu karena Allah menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia dan sepandai-pandainya manusia adalah yang mampu mengambil hikmah-Nya.