tag:blogger.com,1999:blog-77847032738654857292024-02-07T12:28:42.103-08:00inhgeminiinhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.comBlogger45125tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-52010224012556212362016-03-23T10:07:00.002-07:002016-03-23T10:07:55.815-07:00Untuk Sebuah NamaUntuk sebuah nama yang aku pun belum tau itu siapa<br />
Aku punya harapan besar atas keberadaanmu kelak<br />
Aku ingin Allah menghadiahkanmu hanya untukku<br />
Aku ingin engkau menjadi imamku<br />
Tak hanya imam sholat tapi juga imam dunia akherat<br />
Tak hanya imam aku semata tapi imam untuk anak-anak kita juga<br />
<br />
Untuk sebuah nama yang aku pun belum tau itu siapa<br />
Aku punya harapan besar atas keberadaanmu kelak<br />
Aku ingin engkau tak hanya mengajak keluarga kecil kita menuju surga Nya<br />
Tapi engkau mengajak seluruh keluarga besar kita menuju surga Nya<br />
Aku ingin kelurga kecil dan keluarga besar kita selalu berkumpul di dunia dan akherat Nya<br />
<br />
Untuk sebuah nama yang aku pun belum tau itu siapa<br />
Aku punya harapan besar atas keberadaanmu kelak<br />
Aku ingin engkau selalu mengingatkanku untuk selalu mengingat Allah dan mencintai Rasul Nya<br />
Aku ingin engkau selalu membawaku ke ketenangan di bawah naungan islam<br />
Aku ingin engkau selalu mengiringiku memperdalam ilmu-ilmu agama<br />
Aku ingin engkau selalu mengajarkanku sunah-sunahnya<br />
Karena aku tau, ilmu agamaku masih sangat dangkal<br />
<br />
Untuk sebuah nama yang aku pun belum tau itu siapa<br />
Aku punya harapan besar atas keberadaanmu kelak<br />
Aku ingin engkau tetap dan selalu istiqomah di jalan Nya<br />
Aku ingin engkau semakin cinta berkunjung ke rumah Nya<br />
Aku ingin engkau menjadi contoh yang baik untuk keluarga kecil, besar maupun lingkungan kita<br />
Aku ingin engkau membawa suasana islami dimana pun engkau berada<br />
<br />
Untuk sebuah nama yang aku pun belum tau itu siapa<br />
Aku berharap kita akan segera dipertemukan Nya dalam ikatan suci sebuah pernikahan<br />
Aku berharap kita dapat menjalankan sunahnya<br />
Aku berharap kita dapat segera membenahi kehidupan kita menuju yang lebih baik<br />
Karena pada saat itu, kita tak lagi sendiri, kita berdua bersama-sama akan mengarungi samudera kehidupan<br />
<br />
Untuk sebuah nama yang aku pun belum tau itu siapa<br />
Aku rindu ingin segera bertemu<br />
Jangan terlalu lama lagi menyiksaku<br />
Tapi aku yakin rencana Nya, pasti lebih indah, jauh dari apa yang sudah kita perkirakan<br />
<br />
Untuk sebuah nama yang aku pun belum tau itu siapa<br />
Aku disini akan setia menunggumu<br />
Menunggu engkau menemui waliku<br />
Sampai bertemu wahai kekasihkuinhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-91465611062785337452014-04-28T03:44:00.002-07:002014-04-28T03:46:13.250-07:00sepasang Ayah 'n Anak<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sambil menikmati sore, terbebas dari rutinitas hari ini,
hanya sekedar melepaskan lelah sambil mengisi perut yang belum terisi sama
sekali sejak tapi pagi. Aku menetapkan pilihan menikmati mie ayam dan green tea
tobi-tobi di dekat kos. Sedang asik-asiknya menikmati hidangan di depanku, sepasang ayah
anak duduk tepat di depanku.<br />“Mau dibuka mas?”<br />“Iya”<br />Si ayah membukakan susu coklat itu.<br />“Hmm... enak” ucap si ayah.<br />“Hmm... enak” tiru si anak.<br />Dalam waktu sepuluh menit, susu itu pun kandas. Si anak
mulai mencari kesibukan.<br />“Ayah itu apa?”<br />“Saos.”<br />“Saos. Kalau itu?”<br />“Kecap.”<br />“Kecap. Kalau yang itu?”<br />“Cuka.”<br />“Cuka. Kalau yang itu?”<br />“Kecap.”<br />“Kecap. Kalau yang itu?”<br />Semuanya ditunjuk secara berulang tapi si ayah tetap dengan
semangatnya memberitahukan apa yang ditunjuk si anak. Si anak pun tak kalah
semangatnya menirukan semua yang diucapkan si ayah.<br />Pesanan yang mereka nanti pun akhirnya datang juga.<br />“Hmm... mie.”<br />“Bentar, panas mas.”<br />“Nggak panas.” Celoteh si anak padahal dia hanya melihatnya.<br />“Aku mau mie yah.”<br />“Iya. Ayo berdoa dulu.”<br />Si ayah menundukkan kepalanya diikuti oleh lantunan doa
sebelum makan dari mulut kecil si anak. Walau masih kecil, suaranya terdengar
fasih dan lantang, terlihat bahwa dia cukup menguasai doa tersebut.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bismillahhirrohmanirrohim. </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Allahumma baarik lanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar.</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Aamiin.”<br />“Bentar mas, panas.”<br />Si anak tak sabar ingin menyantap mie tersebut tapi ayahnya
melarangnya, si anak pun sabar menunggu perintah ayahnya. Si ayah bergegas
meminta satu mangkuk lengkap dengan sendok garpu ke si penjual dan diletakkan
di depan si anak. Ayah berbagi sedikit mie dan pentolnya ke si anak.<br />“Hmm... mie.”<br />Si anak antusias menunggu perintah ayahnya untuk
mempersilakannya makan.<br />Mereka berdua makan dengan riewuh tapi terlihat
menyenangkan.<br />Tak terasa makanan dan minumanku habis, aku pun bergegas
pergi meninggalkan keromantisan antara ayah dan anak yang baru saja aku
saksikan.<br />Terimakasih buat sepasang ayah dan anak di depanku tadi,
walau aku hanya mengamati kalian dalam diam, meski kalian riewuh di depanku
dengan keberisikan kalian, tapi kalian sudah mengajarkan banyak tentang arti
sebuah kasih sayang dan hubungan baik antara ayah dan anak.<br /><o:p> </o:p></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bentar mas, panas.”<br />Si anak tak sabar ingin menyantap mie tersebut tapi ayahnya
melarangnya, si anak pun sabar menunggu perintah ayahnya. Si ayah bergegas
meminta satu mangkuk lengkap dengan sendok garpu ke si penjual dan diletakkan
di depan si anak. Ayah berbagi sedikit mie dan pentolnya ke si anak.<br />“Hmm... mie.”<br />Si anak antusias menunggu perintah ayahnya untuk
mempersilakannya makan.<br />Mereka berdua makan dengan riewuh tapi terlihat
menyenangkan.<br />Tak terasa makanan dan minumanku habis, aku pun bergegas
pergi meninggalkan keromantisan antara ayah dan anak yang baru saja aku
saksikan.<br />Terimakasih buat sepasang ayah dan anak di depanku tadi,
walau aku hanya mengamati kalian dalam diam, meski kalian riewuh di depanku
dengan keberisikan kalian, tapi kalian sudah mengajarkan banyak tentang arti
sebuah kasih sayang dan hubungan baik antara ayah dan anak.<br /><o:p> </o:p></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p><br /></o:p></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p><br /></o:p>Note:</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="text-indent: -18pt;">Orang tua adalah contoh dari setiap anak.</span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="text-indent: -18pt;">Anak akan selalu mencoba meniru apa yang
dilakukan dan diucapkan orang tua</span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anak akan menjadi penurut ketika orang tua mau
memperhatikannya dengan baik</span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="text-indent: -18pt;">Orang tua tak pernah lelah mengajari anaknya
walaupun itu terlihat membosankan</span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="text-indent: -18pt;">Keingintahuan anak yang tinggi perlu
dimanfaatkan orang tua untuk melatih intelektualnya sekaligus mengajarinya
tentang kehidupan sosial</span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="text-indent: -18pt;">Sesibuknya orang tua kita, mereka masih
menyempatkan berbincang dan pergi bersama kita</span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebaik-baiknya sahabat adalah orang tua</span></span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p> </o:p>I love you so much ayah ‘n ibu...i always do miss you :*</span><br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-57205717575198178012013-07-21T09:29:00.001-07:002013-10-05T09:33:26.909-07:0021-7-2013<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />malam ini aku sedikit terlambat tiba di masjid</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dan malam ini adalah untuk pertama kalinya aku berangkat tarawih sendiri pada ramadhan tahun ini</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ternyata kesendirianku tak bertahan lama</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">sesampainya di masjid, aku bergegas menggelar sajadah dan mengenakan mukenah karena imam sudah melayangkan takbirnya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tiba-tiba seorang gadis kecil berdiri di sampingku dan mengucapkan takbir</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku pun tak mau ketinggalan sholat terlalu jauh</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku segera membagi sajadahku dan bergegas bertakbir</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">sholat isya' berjalan sesuai dengan syariatnya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">gadis kecil di sampingku pun mampu mengikutinya dengan benar hingga selesai</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">sepertinya dia sudah mahir dengan gerakan-gerakan sholat</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />"namamu siapa?" aku memulai percakapan<br />"halwa" jawabnya singkat</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"kamu kesini sama sapa?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"sama abi"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"umimu mana?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"di jawa barat"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />waktu semakin sempit, aku bergegas melaksanakan sholat sunah</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">gadis kecil itu pun beranjak dari tempat duduknya, sepertinya dia pergi menengok abinya di sebelah</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">belum sempat aku ngobrol lagi dengan gadis kecil itu, imam sudah mengajak jamaah sholat tarawih</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />tarawih I : mengikuti hingga tuntas</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tarawih II : duduk diam</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tarawih III : tidur-tiduran</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tarawih IV : tidur beneran tapi belum terlelap</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />"ayo sholat"</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"pusing"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"u pilek ya?sudah minum obat?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"belum"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"ya wes, bobok aja. kalau sakit kenapa tadi ikut? di rumah gak ada orang?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dia hanya menunduk, pertanda mengiyakan pertanyaanku</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />sholat tarawih pun selesai dan dilanjutkan dengan ceramah</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tersirat di wajah gadis kecil itu keinginan untuk tidur tapi apa daya, dia harus menemani ayahnya sholat tarawih</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />"namamu tadi sapa?"</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"halwa"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"lengkapnya?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"halwa salsabila hasan"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"artinya apa?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dia hanya menjawab dengan senyuman</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"sekarang kelas berapa?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"kelas dua"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"umimu ke jawa barat sama sapa?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"sama adek"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"u punya berapa adek?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"satu"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"punya kakak juga?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"iya, satu"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"disini sekarang sama sapa aja?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"sam abi, ... ... ... (gak terlalu menyimak dan mengingat sapa saja yang disebutkan)</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"nanti kalau besar pengen jadi apa?"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"guru"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">"umi guru juga"</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dia hanya diam, sepertinya bingung, tak tau apa yang sedang digeluti orang tuanya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />aku membiarkannya berbaring di atas sajadahku</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">semakin lama semakin terlihat tidurnya yang semakin terlelap</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dan semakin terdengar suara nafasnya yang berusaha menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">namun, sepertinya flu tak terlalu menghiraukan hak bernafas gadis kecil itu</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />semakin melihat sosok gadis kecil itu, aku jadi teringat kisahku beberapa tahun yang lalu</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tepatnya ketika aku kelas 3 SD</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">selama aku hidup, aku tak pernah jauh dari orang tuaku</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dimana ada orang tuaku, disanalah aku hidup dan berada</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />perpisahan sesaat itu berawal ketika secara tiba-tiba ibu mendapat kabar bahwa mbah uti sedang koma di rumah sakit dan diduga terkena serangan stroke</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ibu yang mendengarkan kabar itu serasa tak percaya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">setau keluarga, mbah uti tak punya riwayat darah tinggi</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">kebetulan waktu itu adeknya ibu sedang berada di rumah, mereka pun bergegas pulang ke desa</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">mbah uti adalah orang tua satu-satunya dari ibu</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku pun tak pernah berani membayangkan bagaimana perasaan dan pikiranku jika aku di posisi ibu ketika itu</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ibu dan masku (adek ibu) mengajak adekku pergi menuju rumah sakit tempat mbah uti dirawat</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku tak diijinkan ikut karena waktu itu aku sedang menghadapi ujian sekolah</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku tinggal hanya bersama ayah</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">untuk pertama kalinya aku ujian tanpa didampingi ibu</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku membuka-buka sendiri buku pelajaran dan latihan soalku</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tanpa ada yang membacakan ulang pertanyaan-pertanyaan itu lagi</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku terlihat seperti biasa tapi ternyata hati ini tak biasa</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tak terasa badan semakin drop, sakit mulai merasuk</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">suaru batuk yang sangat menyayat hati ayah terdengar setiap harinya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">hampir tiap malam aku diajak ke rumahnya yek (seharusnya lek "bulek")</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">orang yang merawatku sejak kecil</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku pun dipijat oleh tetangga yek</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tiap hari dibelikan pangsit mie ayam (my favorite food)</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">namun sakitku tak kunjung sembuh</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">akhirnya, ayah mengajakku berkunjung ke desa</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">akhirnya pula, aku bertemu lagi dengan ibu dan adek</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ketika bertemu, bukan kelegaan yang aku dapatkan</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">miris, kesedihan, kasihan</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">karena mbah uti tak kunjung sembuh dan alat di rumah sakit itu kurang lengkap</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">mbah uti dipindah ke rumah sakit kabupaten yang letaknya semakin jauh dari rumah mbah uti</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tiap hari ibu harus bolak-balik rumah dan rumah sakit naik bis kota</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tidak hanya itu, adekku yang waktu itu berumur 3 tahun pun turut berpanas-panasan di dalam bis kota</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">adek dan ibu pun akhirnya sakit pula</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">sebenarnya aku ingin mengajak ibu dan adek pulang saja</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tapi ketika aku melihat mbah uti, keegoisan itu pudar</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">mbah uti tak kunjung sadar padahal sudah koma selama 2 minggu</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">karena waktu ayah yang tak banyak, aku dan ayah kembali lagi ke rumah</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku sudah tak mampu lagi menahan air mata</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku meneteskan air mataku tanpa suara</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku terus menatap ke sebelah kiri kaca mobil</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku takut dan malu kalau ayah tau aku menangis meskipun sebenarnya ayah pun tau</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ayah tetap fokus melajukan mobil</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tanpa bertanya dan tanpa menegur</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">membiarkan aku menangis dalam diamku</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">semenjak aku bertemu dengan ibu dan adek, kesehatanku pun semakin pulih</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ujianku juga sudah selesai</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tidak banyak yang harus aku lakukan di rumah karena ayah memang tak pernah menyuruhku</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ayah selalu menganggapku sebagai gadis kecilnya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">tapi aku tak mau dianggap seperti anak kecil terus</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku berinisiatif menggantikan posisi ibuku sementara</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">biasanya ibu membuatkan ayah secangkir kopi tiap sorenya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku pun mencoba, aku buatkan ayah kopi</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">karena tak tau seberapa takarannya, aku pun mencicipinya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ternyata panas sekali, lalu aku menambahkan sedikit air dingin</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">hmm...cukup, enak, dan tak terlalu panas</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">mungkin ayah tau kalau aku tak pernah buat kopi sebelumnya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">sebelum minum, ayah bertanya, aku pakai air apa aja</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku bilang kalau pakai air panas dan sedikit air dingin</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ayah pun bilang, kalau kayak gitu ya bisa kembung perutnya ayah</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">kalau buat kopi cuma pakai air panas aja, ujar ayah sambil tertawa</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">sejak saat itu, aku baru tau kalau cara membuat kopi dan teh itu berbeda.hehehe...</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />assholatul jami'ah</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">suara imam menyadarkanku dari lamunanku</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku pun bergegas berdiri untuk menunaikan sholat witir</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">hingga witir selesai, gadis kecil itu masih tertidur</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">setelah berdoa selesai, para jamaah semakin riuh dan gadis kecil itu bangun dengan sendirinya</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aku tak tau kemana perginya gadis kecil itu karena aku pun larut bercakap-cakap dengan temanku</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /><br />semoga cepat sembuh dek halma</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dan semoga umi serta adekmu sehat disana</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dan kalian bisa bersama-sama menunaikan ibadah ramadhan di tempat yang sama</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">aamiiin :)</span>inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-1723196495445841012013-06-22T22:48:00.001-07:002013-06-22T22:48:40.620-07:00#edisi galauDulu...ketika mendengar namamu disebut<div>
tak ada getaran maupun penasaran yang terbesit di dalam hatiku</div>
<div>
namamu, bahkan dirimu lewat begitu saja di telinga dan mataku</div>
<div>
kekaguman teman-temanku akan dirimu pun, tak membuatku turut mengagumimu</div>
<div>
begitulah diriku...aku tak mudah jatuh cinta</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Namun, setelah hari itu</div>
<div>
setelah nama kita disebut secara bersama</div>
<div>
aku mulai penasaran akan dirimu</div>
<div>
penasaran di balik sosok dirimu</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sejak saat itu pula, aku mulai mencari tahu tentang dirimu</div>
<div>
tak sulit menemukan info tentang dirimu</div>
<div>
engkau dikenal oleh banyak khalayak</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebenarnya, aku ingin bertanya langsung padamu</div>
<div>
bertanya tentang apa yang sedang kau kerjakan</div>
<div>
apa yang engkau suka</div>
<div>
apa yang engkau inginkan</div>
<div>
namun, untuk membalas komentarmu saja aku sudah salah tingkah</div>
<div>
aku tak mampu mengetik banyak kata</div>
<div>
aku hanya mampu mengetik singkat menjawab pertanyaanmu</div>
<div>
bukan aku tak ingin, tapi aku tak kuasa menahan bahagiaku</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Namun, sepertinya engkau salah mengartikan</div>
<div>
sekarang, aku jarang melihat namamu hadir di sosial mediaku</div>
<div>
dan yang paling membuatku sedih</div>
<div>
sepertinya engkau sedang mengagumi orang lain</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Terkadang hati ini ingin berontak</div>
<div>
ingin mengatakan apa yang mengganjal di hati</div>
<div>
namun otak selalu mampu menahannya</div>
<div>
"kalau memang orang lain lebih baik buat dia, maka bersyukurlah, relakan"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mungkin hingga saat ini dia belum tau apa yang aku rasa</div>
<div>
dan aku pun belum tau apa yang dia rasa</div>
<div>
aku hanya mengharapkan dia di dalam doaku</div>
<div>
jika aku mampu membahagiakan dia</div>
<div>
dan jika aku sanggup membawanya ke surga-Nya</div>
<div>
aku sangat berharap dia akan menjadi satu-satunya pendampingku</div>
<div>
dan aku menjadi satu-satunya pendampingnya</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ya Allah...dekatkanlah jodoh kami</div>
<div>
jangan biarkan kami berlama-lama dalam kegundahan akan cinta</div>
<div>
<br /></div>
<div>
aamiiin</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-13542939120821564512013-03-08T02:39:00.003-08:002013-03-08T02:39:52.975-08:00IKHLAS, Sulitkah???<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">“Sesuatu
yang paling berharga di dunia ini ialah keikhlasan.” (Yusuf bin Husain Ar-Razi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lalu
apakah itu ikhlas? Bagaimana bentuknya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ikhlas
merupakan satu kata sederhana yang memiliki banyak penafsiran. Bisa jadi tiap
orang memiliki penafsiran yang berbeda tentang pengertian ikhlas. Ada yang
berpendapat bahwa ikhlas berarti hanya mengharap balasan dari Allah. Ada pula
yang berpendapat hanya memaksudkan ketaatan kepada Allah, dan lain sebagainya. Pada
hakikatnya yang dimaksud adalah sama yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Sesungguhnya
Allah ‘Azza wa Jalla tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan dengan
ikhlas dan ditujukan untuk mengharap wajah-Nya.” (HR. An-Nasa’i)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lalu
mudahkah ikhlas itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Abdullah
bin Mutharrif berkata, “Mengupayakan keikhlasan dalam amal sampai benar-benar
ikhlas lebih sulit daripada beramal itu sendiri.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Walaupun
ikhlas terlihat sepele, namun ternyata pelaksanaannya cukup sulit, terutama
bagi yang sudah mengukir otaknya dengan tulisan “ikhlas itu sulit”. Sebab,
keikhlasan akan menghalangi dirinya dari keinginan-keinginan dan syahwatnya. Untuk
mewujudkan dan mempertahankannya dibutuhkan usaha yang besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ats-Tsauri
berkata, “Saya tidak pernah menangani sesuatu yang lebih sulit daripada niat
saya. Niat saya sering terbolak-balik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Bagaimana
mengupayakan keikhlasan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">1. Mengagungkan
Allah sebagaimana mestinya</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Segala nikmat
adalah dari-Nya dan segala kebaikan adalah dari kemurahan-Nya. Jika seorang
hamba bisa berbuat sesuatu, itu adalah berkat bantuan Allah. Apapun yang Dia
kehendaki pasti terjadi, sementara yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">2. Mempelajari
hakikat keikhlasan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Yahya bin Abu
Katsir menuturkan, “Pelajarilah niat, sesungguhnya niat itu lebih sulit
daripada amal!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Al-Maqdisi
menulis, “Duhai, bagaimana akan baik niat seseorang yang tidak mengerti hakikat
niat? Atau bagaimana akan ikhlas seseorang yang membenarkan niat, jika ia tidak
mengerti hakikat ikhlas? Atau, bagaimana seseorang yang ikhlas menuntut dirinya
untuk tulus, jika ia tidak memahami dengan baik makna ketulusan? Kewajiban pertama
seorang hamba yang ingin menaati Allah adalah mengetahui terlebih dahulu apa
itu niat agar ia berma’rifah kepada-Nya. Lalu, barulah ia membenarkannya dengan
amal, setelah ia memahami hakikat ketulusan dan keikhlasan yang merupakan jalan
menuju keselamatan bagi seorang hamba.”</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">3. Mengingat-ingat
pahala ikhlas dan akibat tidak ikhlas</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Sesungguhnya
kamu pasti akan merasakan adzab yang pedih. Dan kamu tidak diberi pembalasan
melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, tetapi hamba-hamba Allah
yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu, yaitu
buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, di dalam
surga-surga yang penuh nikmat, di atas takhta-takhta kebesaran
berhadap-hadapan.” (QS. Ash-Shaaffaat : 38-44)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: start; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4. Muraqabah
dan mujahadah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Caranya dengan
mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri sebelum beramal. Apakah yang
diinginkan? Jika niatnya benar, maka mulai beramal. Jika niatnya tidak benar,
maka mesti diluruskan dulu sebelum memasuki gerbang amal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Umar berpesan, “Waspadalah
terhadap hasrat yang ada sebelum terjadi kesalahan. Sesungguhnya, hal itu
adalah awal dari kesalahan. Selain itu, janganlah kamu lupa kepada Allah
sehubungan dengan isi hati kalian.”</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">5. Isti’anah
atau memohon pertolongan kepada Allah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Caranya dengan
menampakkan kebutuhan kepada Allah, memperbanyak doa, dan tawassul kepada-Nya
supaya diberi taufik untuk ikhlas karena Allah adalah Zat yang mampu
membolak-balikkkan hati dan memalingkannya. Memohon pertolongan kepada-Nya
adalah jalan terbaik untuk menggapai keikhlasan dan menepis kebalikannya karena
tidak ada daya dan kekuatan untuk beribadah, kecuali dengan pertolongan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Hanya kepada-Mu
kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.: (QS. Al-Fatihah :
5)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">6. Memperbanyak
amal ibadah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Setan ingin agar
seorang hamba meninggalkan amal ibadah sama sekali atau mengerjakannya tidak
sebagaimana mestinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Al-Hasan
Al-Bashri berujar, “Jika setan melihatmu dan mendapatimu konsisten di dalam
menaati Allah, ia akan bosan kepadamu dan berpaling darimu. Namun, jika kamu
kadang-kadang taat dan kadang-kadang melanggar, maka setan akan
bersungguh-sungguh untuk memperdayaimu.”</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">7. Meninggalkan
ujub dan meremehkan orang lain</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Salah satu pintu
masuk setan yang paling lapang kepada seorang hamba ialah mendorongnya untuk
melihat amalnya, berbangga atasnya, dan berusaha supaya dilihat orang lain
disaat melakukannya. Padahal, berbangga atas amal atau ujub merupakan bentuk
syirik, menyekutukan Allah dengan diri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Mereka merasa
telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah:
"Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu,
sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu
kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar". (QS. Al-Hujurat
: 17)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">8. Berkawan
dengan orang-orang yang baik</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Rasulullah
bersabda, “Seseorang itu seakhlak dengan kawan dekatnya maka hendaklah setiap
orang melihat siapa yang menjadi kawan dekatnya. Perumpamanaan teman yang baik
dan teman yang buruk laksana pembawa minyak wangi dan peniup besi (pandai
besi). Pembawa minyak wangi, mungkin kamu membeli minyak wangi darinya atau
kamu akan mendapati aroma wanginya. Sedangkan peniup besi mungkin akan membakar
pakaianmu atau kamu akan mendapati aroma yang gosong.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">9. Meneladani
orang-orang yang ikhlas</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab : 21)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">10. Menjadikan ikhlas
sebagai tujuan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Banyak orang
yang ingin ikhlas tapi sedikit sekali yang bisa ikhlas. Jika ingin menjadi
orang yang ikhlas jadikanlah ikhlas sebagai tujuan yang senantiasa dikejar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sumber
: Al-Ba’dani, Faishal bin Ali. 2007. Ikhlas, sulitkah? Solo : Aqwam.<o:p></o:p></span></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-54021906864301023082012-12-26T08:52:00.001-08:002012-12-28T00:09:14.394-08:001st Day (Ko-Ass)Hari ini adalah hari pertamaku menjadi seorang dokter muda di RSD dr. Soebandi. Stase pertama yang harus aku lewati adalah stase mata. Stase ini merupakan salah satu stase minor yang melelahkan. Mengapa melelahkan? Karena tugasnya yang bejibun, mulai dari lapsus, refrat, tugas harian, pre-test, post-test, dan tugas-tugas yang lain, tak lupa pula ditutup dengan ujian lisan dan responsi. Dengerinnya aja susah WOW apalagi melakukannya tapi tetap harus positive thinking dan semangat karena tak ada sesuatu apapun yang didapat tanpa dilakukan pengorbanan. Belajar mengorbankan dan mengikhlaskan waktu bermain dan berleha-leha. Walaupun demikian, sebenarnya masih bisa bermain-main kok tapi harus pintar-pintar manage waktu dan menjaga kesehatan.<br />
Beberapa pengalaman menarik dan konyol telah aku lalui hari ini. Kerennya kalau sudah jadi DM, kita bisa memegang pasien secara langsung. Namun, harus selalu ingat bahwa pasien adalah manusia yang harus tetap dihormati dan dijaga kehormatannya. Kita harus pandai-pandai dalam memegang pasien. Maksudnya memegang disini bukan hanya pegang tangan ya, tapi lebih luas lagi yaitu menganamnesis (menanyakan identitas diri dan keluhan-keluhan yang dirasakan), pemeriksaan hingga pembuatan resep. Mengapa harus pandai memegang pasien? Karena pasien adalah guru terbaik seorang DM. Melalui pasien, seorang DM dapat belajar penyakit secara visual. Penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah dipelajari melalui text book.<br />
Selain hari ini pengalaman pertamaku jadi DM, hari ini juga merupakan hari pertamaku jaga on call. Semoga tak ada pasien baru yang datang malam-malam ke IGD dengan keluhan sakit mata supaya gak keluar rumah malam-malam, aslinya sih males ganti-ganti baju, keluarin motor dan melaju malam-malam menuju rumah sakit.hehehe...<br />
Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan mendapatkan ilmu yang banyak, serta selalu sehat walafiat. aamiiin.inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-627771531633154292012-12-26T07:58:00.002-08:002012-12-26T08:13:31.893-08:00Jadilah Pemuda Muslim yang Taat dan Pandai<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB5gg4g7GaEqn5tzmYpgLBE_0cKwG1rFMkNwr8xYXfnRqVhX3QZTZTXwsKPvempQpREHRwK1gdjZYc5y0D2eRUb0QAuWRo95HAtMQhTqch4fRFcg3jSpzVGM8kHZS96hFZ0j53dwMck4tQ/s1600/bannerUM.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB5gg4g7GaEqn5tzmYpgLBE_0cKwG1rFMkNwr8xYXfnRqVhX3QZTZTXwsKPvempQpREHRwK1gdjZYc5y0D2eRUb0QAuWRo95HAtMQhTqch4fRFcg3jSpzVGM8kHZS96hFZ0j53dwMck4tQ/s1600/bannerUM.png" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 19.200000762939453px;">Pemuda muslim bukanlah pemuda yang latah dengan perkembangan zaman. Pemuda muslim sejati selalu mempunyai keteguhan hati untuk memperjuangkan kebenaran yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-sunnah. Segala ucapan dan tindakannya hanyalah untuk mengharapkan ridho Allah, bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia semata. Janganlah takut dianggap kuno atau tidak gaul hanya karena selalu berupaya menjalankan perintah dan sunah-Nya</span><i>. “Sesungguhnya Islam itu pada mulanya datang dengan asing (tidak umum), dan akan kembali dengan asing lagi seperti pada mulanya datang. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang asing“. Beliau ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu ?”. Beliau bersabda, “Mereka yang memperbaiki dikala rusaknya manusia”. Dan di lain riwayat beliau ditanya (tentang orang-orang yang asing), beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang menghidup-hidupkan apa-apa yang telah dimatikan manusia daripada sunnahku”.</i> (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Thabrani). Namun, pemuda muslim sejati bukan<span style="line-height: 19.200000762939453px;"> pula yang tertinggal oleh perkembangan zaman karena Allah telah menganugerahkan manusia akal untuk berpikir. "..... </span><span style="line-height: 19.200000762939453px;"><i>Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."</i> (QS. Az-Zumar : 9). Allah menganjurkan kepada manusia untuk menuntut ilmu karena Allah menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia dan sepandai-pandainya manusia adalah yang mampu mengambil hikmah-Nya.</span></span></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-12119475793289697382012-10-30T04:21:00.000-07:002012-12-26T08:54:58.264-08:00Double K (Kanker dan Korupsi)<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Indonesia diibaratkan tubuh manusia dan sel-selnya
adalah rakyat Indonesia. Tidak hanya sel
baik saja yang menyusun tubuh manusia, namun sel jahat tidak jarang pula turut
berpartisipasi di dalamnya. Sel jahat lebih dikenal dengan sel kanker. Sel kanker
akan berproliferasi atau tumbuh dengan cepat. Sel kanker tumbuh dengan cara
menekan sel normal (sel baik) sehingga sel kanker tumbuh membesar. Awalnya sel
kanker hanya menggerogoti satu tempat, namun lama-kelamaan sel kanker akan
bermetastase atau menyebar ke tempat lain. Pertumbuhan sel kanker ini sama
halnya dengan korupsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Korupsi sudah menyebar luas di Indonesia, malah
sudah ada yang tersusun sistematis seperti halnya jaring laba-laba. Melihat fenomena
ini, seandainya saya ketua KPK maka saya akan menyusun strategi. Pertama, saya menyusun
peraturan pemberantasan korupsi, lalu menganalisis jaring laba-laba yaitu
mencari koruptor beserta relasi-relasinya karena tak jarang antara satu korupsi
dengan korupsi yang lain saling berkaitan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cara memberantas korupsi sama halnya dengan cara
memberantas sel kanker, yaitu pemberantasan hingga akarnya. Karena itu,
diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh karena jika ada bagian kecil saja yang
tidak terdeteksi, ditakutkan dari yang kecil itu tumbuh membesar dan akhirnya
menyebar ke tempat yang lain lagi sehingga pemberantasan tidak akan bisa
tuntas. Sedangkan untuk pelakunya, sebaiknya meniru cara pengobatan kanker
yaitu membuang kanker itu sendiri dan kemoterapi. Membuang kanker diartikan
mengasingkan para pelaku koruptor. Sedangkan kemoterapi untuk membunuh sel
kanker yang tersisa diartikan dengan diadakannya penyuluhan bahayanya korupsi
sehingga mampu membunuh niat rakyat untuk berkorupsi.<o:p></o:p></span></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-47959391679880217312012-10-12T23:31:00.000-07:002012-11-08T02:30:24.503-08:00Bahagia Karena Bersyukur<div style="text-align: justify;">
Setiap manusia berhak berkhayal. Berharap lebih dari apa yang dimiliki saat ini. Karna hal itu dapat membuat hidup semakin bersemangat untuk meraih sukses masa depan. Keinginan dalam hidup ibarat menggali lubang, dimana lubang itu harus ditutupi pasir supaya tidak berlubang lagi dan pasir itu adalah sebuah usaha. Semakin besar suatu keinginan berarti semakin dalam lubang digali, secara otomatis hal itu membutuhkan pasir yang lebih banyak lagi alias dibutuhkan banyak usaha untuk mencapai keinginan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak semua orang beruntung dengan harta yang melimpah, kebahagiaan yang mencerahkan jiwa. Tapi tak ada yang salah ketika banyak orang mengharapkan semua surga dunia itu. Keinginan yang selalu berharap untuk terkabul. Keinginan yang selalu didambakan supaya cepat terealisasi. Keinginan yang tak jarang membuat seseorang menjadi terlena. Terlena akan kegemerlapan kebahagiaan yang dijanjikan. Padahal kebahagiaan itu sebagian besar bukan berasal dari luar tubuh kita melainkan dari dalam diri kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita akan merasa bahagia ketika signal kebahagiaan yang ada dalam diri kita menyatakan bahwa kita sedang bahagia. Kita sedang bahagia ketika otak kita menyetujui bahwa kegembiraan berpihak pada diri kita. Lalu mengapa kita masih buta dengan kebahagiaan itu. Kita bisa bahagia walau dalam keadaan gundah gulana. Kita mampu membahagiakan diri kita kapanpun dan dimanapun. Karena kebahagiaan ada dalam relung jiwa kita dan selalu bersama kita. Tak jarang kebahagiaan mengetuk pintu hati kita untuk mempersilakannya masuk tapi cukup jarang hati kita membiarkan kebahagiaan itu masuk dan membahagiakan kehidupan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syukur adalah sahabat terdekat bahagia. Bahagia sangat menyenangi orang-orang yang bersyukur. Tak jarang bahagia sulit berpisah dari orang-orang yang dengan tulus ikhlas menerima semua yang dia punyai. Walaupun di hadapan orang lain itu kurang, namun bagi orang yang pandai bersyukur itu adalah cukup. Namun, realita zaman sekarang, jarang orang yang mampu bersyukur dengan semua yang didapat. Kekurangan dan mengharapkan lebih dan lebih lagi, itulah yang lebih sering menghinggap di pemikiran sebagian besar orang. Berharap memiliki kebahagiaan seperti orang lain, berharap memiliki harta melimpah seperti orang lain, berharap memiliki seluruhnya seperti yang orang lain miliki. Kurang adanya rasa bersyukur itulah yang membuat bahagia malas untuk mendekatinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biarkanlah bahagia menemani kehidupan kita. Dan menjadikan bahagia sahabat terbaik kita, yaitu dengan cara merekrut syukur sebagai asisten pribadi kita :)<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)</i></blockquote>
</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-31561755025447800762012-10-12T06:01:00.000-07:002012-11-08T02:30:43.025-08:00Resensi Novel Menggapai Impian, Merengkuh Cinta<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig5jmQ32KlhPZ5z8dgnCALdW5UWLQIxSKXaho1XPHL_Ze87iSKvoMsfornbt3P5psHxTta3ZmB99qSkwsXmESfd37Zau5lO81niDpRH0Mt5ZkDE4Hhug9Wr6apQOHnwkNuSkgtXPAyB7E5/s1600/577227_256304337819048_757988141_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig5jmQ32KlhPZ5z8dgnCALdW5UWLQIxSKXaho1XPHL_Ze87iSKvoMsfornbt3P5psHxTta3ZmB99qSkwsXmESfd37Zau5lO81niDpRH0Mt5ZkDE4Hhug9Wr6apQOHnwkNuSkgtXPAyB7E5/s320/577227_256304337819048_757988141_n.jpg" width="205" /></a></div>
<br />
<br />
Novel "Menggapai Impian, Merengkuh Cinta" adalah salah satu novel yang saya dapat karena saya memenangkan lomba resensi novel "Antusiasme". Saya sangat senang sekali karena selain mendapatkan novel, saya juga mendapat surat yang ditulis langsung oleh penulisnya (tulisan tangan), yaitu Heni Kurniawati. Tapi sebenarnya ada yang <i>miss </i>karena tanda tangannya tidak tertulis di bukunya langsung. Ibaratnya sudah dikasih emas tapi malah minta berlian.hehehe...kurang bersyukur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Novel ini bercerita tentang seorang cewek bernama Naila yang berasal dari keluarga kurang harmonis, ayah dan ibunya sudah bercerai. Dia adalah anak pertama dari lima bersaudara. Meskipun dia berasal dari daerah, tepatnya Pare, Kediri namun dia mempunyai tekad yang kuat untuk memperbaiki kehidupan keluarganya. Dia pun nekat kuliah ke Surabaya dan berusaha membiayai kuliahnya dengan uang hasil kerjanya sendiri. Awalnya dia bekerja di sebuah restoran Jepang, lalu dia melamar menjadi pegawai kantoran yang berkecimpung dalam dunia jasa penerjemah, Inggris - Indonesia dan Indonesia - Inggris. Di kantor itulah Naila bertemu dengan Erick. Lalu mereka saling jatuh cinta. Erick adalah bos sekaligus pacar yang sangat dicintai oleh Naila. Namun ternyata indahnya cinta tak selamanya berpihak kepada mereka. Erick harus kembali ke Palu setelah mamanya meninggal. Naila dibuat kecewa oleh Erick karena Erick tak pernah menjelaskan alasannya untuk tidak kembali ke Surabaya dan memutuskan hubungan mereka. Untunglah Naila masih mempunyai sahabat-sahabat yang selalu menghiasi hidupnya. Akhirnya Naila keluar dari kantor itu dan membuka usaha sendiri. Usahanya tak jauh dari keahliannya, yaitu jasa penerjemah. Seiring berjalannya waktu, Naila sadar bahwa dirinya adalah muslimah, sudah seharusnya dia menutup auratnya. Keputusan Naila untuk berjilbab mampu menggetarkan hati Izzul. Izzul pun segera melamar Naila. Tak ada hujan tak ada angin, tiba-tiba Erick muncul lagi di hadapan Naila. Naila yang dalam proses menuju pernikahan pun menjadi kaget. Otaknya masih berteriak meminta penjelasan mengapa Erick meninggalkannya pada waktu itu. Erick pun menjelaskan alasan mengapa dia tak kembali ke Surabaya dan memilih menetap di Palu, karena itulah keinginan mamanya sebelum mamanya meninggal. Erick meminta maaf kepada Naila dan dia meminta Naila untuk kembali kepadanya. Namun, Naila menolaknya, Naila sudah menerima lamaran Izzul yang berarti Naila sudah memutuskan untuk menjalankan hidup bersama Izzul. Akhirnya Naila dan Izzul menikah dengan dihadiri oleh Erick. Tak lama kemudian Erick kembali ke Palu. Kembalinya Erick ke Palu seorang diri adalah suatu kebahagiaan untuk Deeya, sekretaris sekaligus seorang gadis yang mencintai Erick.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara keseluruhan alur cerita dalam novel ini sangat bagus. Cerita cinta yang bercabang ini tertulis sangat rapi dan mudah dipahami. Dengan gaya bahasa campuran antara bahasa indonesia dan bahasa khas Jawa Timur atau ala Surabaya membuat saya semakin nyaman untuk membacanya karena kebetulan saya berasal dari Surabaya sehingga hafal dengan logat bicaranya. Selain itu, novel ini syarat dengan pesan-pesan moral. Dalam novel ini mengajarkan kepada kita bahwa semua orang berhak untuk menggapai impiannya. Impian tak mengenal harta atau silsilah keluarga. Impian lebih mengenal usaha dari yang ingin mencapainya. Siapa yang mau berusaha maka dialah yang berhak menggapainya. Ibarat padi, siapa yang mau menanamnya maka dialah yang akan memanennya. Tapi jangan lupa untuk berdoa juga. Penulis juga mengajarkan bahwa penting untuk belajar ilmu ikhlas karena kita tak berhak memutuskan segala sesuatu semau kehendak kita. Kita hanya berhak menjaganya, begitu pula dengan cinta, kita hanya berhak menjaganya ketika cinta itu menjadi hak kita tapi kita harus ikhlas melepaskannya ketika cinta itu tak berpihak lagi kepada kita. Allah lebih mengetahui jauh daripada yang kita ketahui. Dan sebaik-baiknya cinta adalah cinta yang sudah halal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di lain sisi, penampilan novel ini sedikit membosankan. Penyetakan novel seperti buku sepertinya kurang tepat karena novel terlihat bukan seperti novel biasanya tapi malah seperti buku sekolah. Sebaiknya novel dibuat dalam bentuk yang lebih kecil dan tulisan dibuat lebih jarang sehingga pembaca lebih nyaman untuk membacanya.</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-22428663783765784662012-10-05T07:59:00.002-07:002012-11-08T01:52:31.656-08:00Bukan Cowok Biasa<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tiga
puluh tahun yang lalu aku terlahir di dunia ini. Kini usiaku sudah tak muda
lagi. Namun, aku belum menuju ke pelaminan hingga saat ini dan itulah yang membuat
keluarga terutama orang tuaku semakin khawatir. Selain itu, aku adalah anak
pertama dari tiga bersaudara. Kedua adikku adalah cowok dan mereka sudah
menikah. Aku belum menikah bukan karena aku tak cantik. Aku cantik. Tinggiku 165
cm dengan berat 45 kg.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Lil,
kamu kenapa sih kok belum menikah?”<br />
“Nanti kalau aku menikah, kamu mau shopping sama siapa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Hadeh,
aku ini serius. Jawabnya kok malah kayak gitu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Hahaha...
lama-lama kamu kayak bundaku ya. Tiap hari selalu bertanya dengan pertanyaan
yang sama. Aku aja sampai bosan jawabnya. Kok bisa-bisanya kalian tak
bosan-bosannya tanya kayak gitu ke aku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Soalnya
kita belum dapat jawabannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Kapan
aku gak pernah jawab? Aku kan selalu menjawab dengan jelas.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Apa?
Kamu masih saja tunggu pangeran berkudamu datang jemput kamu? Ada-ada aja ya
kamu ini. Jangan mengkhayal deh. Kita ini hidup di dunia nyata.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Hahaha...
tunggu saja tanggal mainnya. Coming soon.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Kamu
kenapa sih gak mau terima cowok-cowok yang mau jadi pacar kamu? Kamu pacaran
aja dulu, nanti kalau cocok, lanjut deh ke pelaminan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Enak
banget ya ngomongnya, ngelakuinnya ini yang sulit. Sudah deh, doakan saja
temanmu yang cantik ini semoga dapat jodoh yang tepat dan pada waktu yang
tepat. Aamiiin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Aku
memang selalu terlihat tegar perihal masalah jodohku meskipun aku pun semakin
hari sebenarnya semakin khawatir dengan usiaku yang semakin tahun semakin
bertambah alias aku sudah semakin tua. Tak jarang aku mendengar julukan ‘perawan
tua’. Tapi itulah pilihan hidupku. Aku tak mau menerima cowok-cowok itu bukan
karena aku mempunyai syarat-syarat yang super sulit sebagai calon suamiku. Tapi
aku ingin ada cowok yang mendekatiku bukan untuk menjadi pacarnya namun jadi
istrinya dan aku belum menemukan cowok seperti itu. Biarkanlah aku menanti
jodohku. Walaupun aku tersiksa dengan kekhawatiranku tapi semakin hari aku
semakin yakin bahwa aku akan bertemu dengan jodohku. Bukan sekedar cowok biasa
tapi seorang pria yang bisa membimbingku untuk selalu mencintai-Nya dan semakin
mencintainya.<o:p></o:p></span></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-871377377638559342012-10-05T07:24:00.000-07:002012-11-08T01:42:55.253-08:00Cinta Satu Arah<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Kak.
Kamu lagi ngapain? Boleh minta tolong anter ke perpus gak? Ban motorku bocor
nih.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Sekarang
kamu lagi diman?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Masih
di rumah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Ok.
Tunggu sebentar ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Ma’acih
kakak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Permintaan-permintaan
manja Dina selalu menghiasi hidupku. Aku selalu berusaha memenuhi semua
permintaannya walaupun aku harus bersusah payah untuk mengabulkannya. Contohnya
saja siang ini. Siang yang terik ini Dina memintaku mengantarkannya ke
perpustakaan kampus dan dia masih berada di rumah sedangkan aku sekarang sudah
ada di kampus. Jarak tempuh kampus dan rumah kita paling cepat bisa ditempuh 30
menit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Aku
tak pernah bisa menolak permintaannya. Aku dan dia sudah bersahabat sejak
kecil. Terdapat beberapa persamaan yang kita rasakan. Kita sama-sama memiliki
orang tua yang super sibuk dan kita sama-sama anak tunggal jadi wajarlah kalau
kita sama-sama kesepian. Karena kebersamaan kita yang mulai dari kecil, kita
pun tak segan saling memanggil kakak adik. Ada yang beranggapan bahwa kita
mempunyai hubungan darah tapi ada pula yang beranggapan bahwa kita sedang
menjalin kasih. Awalnya aku berpikir bahwa anggapan itu sangat konyol. Tak
mungkinlah aku suka dengan cewek yang sudah aku anggap adekku sendiri. Namun,
semakin bertambahnya usia kita, aku merasakan ada getaran-getaran cinta yang
mulai merasuki perasaanku. Bukan lagi perasaan sayang dari kakak untuk adek
tapi perasaan sayang dari cowok untuk cewek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Dek,
kalau kamu punya sahabat terus sahabatmu suka sama kamu. Responmu gimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Aku
punya satu komitmen, kalau sahabat selamanya akan jadi sahabat. Aku gak mau
hubungan persahabatan yang sudah aku buat ma sahabatku menjadi renggang cuma
karena cinta. Cari sahabat kan lebih susah daripada cari cowok kak. Kak. Aku
mau cerita sesuatu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Kayaknya
cerita bagus nih kok kamu kayaknya antusias banget mau cerita. Ada apa adekku
sayang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“Aku
jadian sama Riko. Asiiiiiiiiik. Kakak masih ingat Riko kan? Cowok yang aku
ceritakan dulu itu lho kak, cowok yang.......................................”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dina
masih saja menceritakan kegembiraannya. Aku hanya bisa menganggukkan wajah dan
terkadang menyunggingkan sedikit senyuman atau sekedar tertawa palsu. Tak ada
yang salah dengan cinta. Tak ada yang salah dengan perasaan. Biarkanlah keadaan
tetap seperti ini walaupun cinta tak sedang berpihak padaku. Kita tak akan
pernah tau apa yang terjadi esok karena tomorrow is mistery.<o:p></o:p></span></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-15167858475550149462012-10-01T08:31:00.001-07:002012-11-08T01:52:50.451-08:00Cintaku Hilang<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Suasana
sangat hening. Tak ada suara yang terucap maupun terdengar. Hanya hembusan
angin yang terasa sangat dingin, sedingin badanku yang mulai kaku di tepian
pantai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tak
terasa perpisahanku dan dia sudah dua tahun yang lalu. Perpisahan yang sangat
menyayat hatiku, memecahkan kepalaku. Untungnya saja logikaku masih kuasa
menahan segala amarahku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjodohan
itu masih terasa sangat memukulku, melemparku ke batuan karang yang sangat terjal.
Aku tak kuasa memikirkannya namun masalah itu tak kunjung pergi dari otakku.
Masalah itu sudah bersarang di pikiranku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ingin
rasanya mengikhlaskan kejadian dua tahun yang lalu di tepian pantai itu. Ingin rasanya
membebaskan perasaanku dari penjara hatiku. Tapi aku belum kunjung menemukan
cara yang paling tepat untuk melepaskan semuanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gelapnya
hari mengajakku meninggalkan pantai itu. Aku berusaha melangkahkan kakiku yang
sudah melemas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kring...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hai
dik...masih ingat aku? Aku Cita. Maaf, hapeku hilang. Sekarang aku pakai nomer
ini. Oh ya, ini foto bayiku yang baru lahir tadi pagi. Namanya Dika. Sengaja aku
kasih nama mirip sama kamu, Diki. Lucu kan? Kapan nie kamu pamer anakmu ke aku?
Ayo ayo lekas nikah. Nanti anak kita, kita jodohkan saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tanpa
diminta pandangan kosong itu sirna menjadi berkaca-kaca. Bibir yang tak berucap
menyunggingkan senyum indah. Hati yang sepi menjadi berisi penuh semangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Masih
ingatlah. Iya, lucu banget. Cantik karena namanya mirip kayak aku, aku kan
cakep.hahaha... gak mau ah jodoh-jodohin anak, biar mereka mencari cinta
sejatinya sendiri saja. Enak aja, sudah besarinnya bikin repot, mau nikahin aja
mau ikut repot-repot juga. Ogah ah.”<o:p></o:p></span></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-80468977342485976922012-10-01T07:58:00.001-07:002012-11-08T01:53:09.890-08:00Pergolakan Logika dan Hati<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hujan
semakin deras. Tangisku pun semakin keras. Aku ingin meluapkan semua
kekesalanku. Aku ingin berteriak pada hujan. Aku ingin menyuarakan isi hatiku
pada petir. Kesal dalam hatiku tak dapat aku bendung lagi. Aku membencinya. Atau
lebih tepatnya aku mulai membencinya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Empat
tahun tak berarti. Semua kebahagiaan menghilang bersama derasnya air hujan yang
mengalir deras menuju laut. Peristiwa siang ini sungguh membuat kakiku tak
mampu berdiri tegak. Pemandangan yang tak ingin aku lihat terlihat jelas di
depan mataku. Aku melihatnya berdua dengan orang. Seseorang yang selama empat
tahun bersamaku, berbagi cerita rahasia, berbagi kasih sayang. Siang ini
membuat luka hatiku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku
tak mampu menguasai pikiran dan hatiku. Keduanya saling berlomba argumen. Tak ada
yang mau mengalah. Logikaku mengatakan “Dasar bodoh, maunya dibohongi sama
orang yang paling kamu percaya. Dia sudah pernah berbohong ke kamu. Dia sudah
pernah mengkhianati kepercayaanmu. Misalkan saja dia bilang akan berubah, tapi
apakah kertas yang sudah tergores tinta bisa putih kembali? apa gak mungkin dia
akan melakukan hal yang sama? Sekali berbohong, dia akan mengulangi
kebohongannya lagi untuk menutupi kebohongan yang lain.” Namun, hatiku berkata
lain “Dia pernah menyayangimu. Dia pernah menjadi orang yang paling romantis
sedunia. Dialah orang yang selalu mengantakanmu ke dokter ketika kamu sakit. Dialah
orang yang tak pernah jera ketika kecerewetanmu membuat ulah. Dialah orang yang
menjagamu ketika orang tuamu tak bisa menjagamu dari dekat. Ingatlah kebaikan-kebaikannya.
Tak ada manusia yang sempurna. Kamu sangat marah karena kamu sayang kepadanya. Perbedaan
benci dan sayang memang sangat tipis.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aaaaahhhhh.....”
aku tak mampu menyalahkan argumen dari akalku tapi aku juga tak mampu
menyangkal perasaanku yang masih menyayanginya. Tapi aku harus segera
memutuskan langkahku. Aku tak mau berlarut-larut seperti ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“kring...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hallo...apa
kabar sayang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dik...maaf,
aku ingin pindah keluar kota dan kamu tau kan kalau aku tak bisa LDR.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maksudmu
apa cit?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku
ingin kita bersahabat saja dik. Maaf. Terimakasih atas semua pengorbanan yang
selama ini kamu lakukan. Aku berhutang jasa padamu. Terimakasih. Klik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku
tak mampu meneruskan bicaraku. Aku tak mau dia mendengarku menangis. Good bye my
love. Thanks and sorry.<o:p></o:p></span></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-82309907472582745772012-09-26T03:00:00.002-07:002012-11-08T02:31:06.389-08:00Bluefly (part 1)<div>
<br /></div>
namaku bluefly. aku adalah seekor kupu-kupu berwarna biru. kecantikanku mampu menyihir mata tiap orang yang melihatku, aku suka terbang bebas di atas awan. aku juga suka terbang dan masuk ke pekarangan atau ruang tamu. tak ada yang pernah mengusirku dari rumah mereka. mereka senang sekali ketika aku mengunjungi rumahnya dan terbang kesana-kemari dengan indahnya. tak jarang pulang sorot kamera mengikuti langkahku ketika aku terbang dengan bebas dan indahnya di dalam rumah mereka atau sekedar berjemur di taman bunga. aku senang sekali ketika melihat senyum mereka terlihat merekah seperti merekahnya bunga-bunga yang terhampar luas di hadapanku saat ini.<br />
<div>
"Brakkk" aku tak mampu menyeimbangkan diriku. kepalaku pusing. aku mulai melayang, aku mulai terbang tapi aku tak mampu mengepakkan sayapku, aku hanya mampu pasrah jatuh di atas rumput-rumput. aku terdiam cukup lama, aku tak mampu bangun dari tempatku jatuh. dan aku tak ingat apa yang terjadi lagi.</div>
<div>
pelan-pelan aku sudah mampu membuka kelopak mataku. tak terasa hari sudah berubah menjadi gelap. ternyata aku tertidur cukup lama, atau lebih tepatnya aku pingsan cukup lama. aku berusaha bangun tapi "ahhh..." sayap kananku terasa sakit sekali. aku berusaha dengan sekuat tenaga mencari asal sakit itu karena badanku masih terasa lemas. aku tak tahan menahan air mataku tapi aku juga tak bisa menyalahkan siapapun. yang aku tau, tadi aku melihat bola putih menyerempet tubuhku hingga aku terjatuh dan aku tak ingat apa-apa, lalu saat ini aku melihat sayap kananku patah. kemana aku harus mengadu? aku sudah tak mampu terbang jauh dalam kondisi seperti ini. rasanya ingin sekali segera cerita ke ayah dan bunda. aku ingin segera pulang. isak tangispun tak dapat aku bendung. air mata sudah membasahi tubuhku namun aku pun tak kunjung berhenti menangis. tangisku pun semakin keras karena semua masalah semakin menumpuk. aku harus menahan luka. aku harus segera pulang supaya lukaku bisa segera diobati tapi aku tak mampu terbang pulang ke rumah. bagaimana caranya aku bisa pulang ke rumah, tak ada satu pun kupu-kupu yang lewat di depan mataku. bagaimana caranya aku memberitahu orang tuaku kalau lukaku semakin sakit dan semakin sakit. aku tak mampu memikirkan semuanya dalam satu waktu, kepalaku mulai pusing. aku tak bisa berpikir apa-apa lagi. aku hanya mampu menangis dan menangis, berharap keajaiaban Tuhan datang berpihak padaku.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
bersambung...</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-90786892418826901912012-09-25T11:26:00.001-07:002012-11-08T02:31:46.115-08:00Sebuah Pengganti<br />
selama aku kuliah, rasanya belum ada prestasi yang aku cetak. aku mengalami penurunan yang sangat drastis dalam hal akademikku. selama ini aku hanya menyalahkan kondisiku yang jauh dari orang tuaku. aku merasa belum mampu menerima semua masalah yang aku hadapi hari demi hari sendirian tanpa menceritakan semuanya kepada orang lain, tentunya orang yang sangat bisa aku percaya dan sampai detik ini hanyalah orang tuaku. aku merasa ada yang membebaniku. aku merasa hidupku lebih berat. aku tak setiap hari telpon dengan orang tuaku, meskipun hanya ditelpon sekitar 2x dalam seminggu dan sekitar 2 jam tiap kali telpon tapi waktu itu tak cukup untuk menceritakan semua yang aku hadapi. selain itu, aku termasuk orang yang moody, ketika aku tak mau cerita maka aku tak cerita dan aku paling mood untuk cerita adalah ketika kejadian itu baru saja terjadi karena aku suka melupakan sesuatu dan itu memang aku biasakan, terutama untuk hal-hal yang menyakitiku karena aku tak mau mendzolimi diriku sendiri, aku tak suka menyakiti perasaanku dengan rasa dan pikiran yang merugikan buatku.<br />
namun, point utamanya sebenarnya bukan pada hal itu. teman-temanku yang lain juga jauh dari orang tuanya tapi ternyata mereka masih bisa gemilang dalam hal akademiknya. sepertinya kesalahan adalah dalam diriku sendiri, aku kurang giat dalam belajar. aku tau kelemahanku tapi aku lemah melawannya, atau aku yang kurang berusaha untuk melawannya. namun, hal itu sudah terlambat, masa kuliahku di S1 sudah aku tuntaskan meskipun dengan hasil yang kurang memuaskan karena tidak sesuai targetku. oleh karena itu, aku ingin sekali di akhir masa kuliah S1 ku, aku mengukir prestasi, aku ingin mengikutsertakan skripsiku ke ajang lomba PKM dimana aku sangat berharap bahwa aku bisa lolos PKM dan berlanjut ke PIMNAS serta lolos menjadi pemenang PIMNAS. aamiiin. aku ingin mencetak prestasi pertamaku di kesempatan terakhirku di S1. aamiiin allahumma aamiiin.<br />
semoga Allah dan orang tuaku meridhoi semua jalan yang aku tempuh karena senyum orang tuakulah yang ingin aku rengkuh. mungkin tak bisa lewat nilai yang baik namun bisa digantikan dengan kemenangan yang berasal dariNya. semoga Allah memudahkan jalanku dalam meraih bahagia orangtuaku.aamiiin.<br />
Ya Allah...Engkau lebih tau apa yang terbaik untuk hamba maka hamba serahkan semua urusan hamba kepadaMu...insyaAllah hamba ikhlas menerima semua keputusanMu :)inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-18614887877324767612012-09-25T11:06:00.001-07:002012-11-08T02:32:04.050-08:00Dia Bisa, Aku Pasti Bisa<br />
rasanya senang ketika melihat orang lain berhasil, terutama orang yang dekat denganku. rasa bangga yang dia dapatkan terasa pula di relung hatiku. ini mungkin karena pengaruh rasa simpati yang melekat pada diri manusia, termasuk aku. senyum terukir indah mengiringi berita yang membahagiakannya. aku pun turut mengukir senyum, senyum bahagia atas keberhasilannya. rasanya ingin pula merasakannya, menempati posisinya dimana berganti posisi dan aku langsung yang menerima kebahagiaan itu, bukan hanya ikut serta merasakannya kebahagiaannya.<br />
terkadang, tak jarang di dalam kebahagiaanku itu terselip rasa iri dan beribu pertanyaan yang sering sekali meragukan kemampuan dalam diriku sendiri padahal tak semua orang memiliki kesempatan dan kelebihan yang sama. dia bisa mendapatkannya tapi aku tidak, bukan berarti aku tak mampu tapi mungkin kesempatanku tidak disitu. bisa jadi dia mendapatkan hal satu itu tapi dia tidak mendapatkan hal yang lain yang kita dapatkan. tak seharusnya aku menyelipkan rasa iri itu di relung hatiku karena dia hanya akan membusuk dan meracuni sekitarnya. ambil positifnya saja, ambil manfaatnya saja. dia bisa cemerlang dalam hal itu dan aku bisa cemerlang dalam hal lain. dia bisa, aku pasti bisa.<br />
berusaha berusaha dan berusaha...jangan terlalu memikirkan hasilnya tapi terus berusaha melakukan yang terbaik karena dalam hal pasti ada hikmahnya...jadikan semuanya adalah ladang belajar dan mencari kebahagiaan dunia dan akherat.<br />
semangattttttttttttttttttttttttttttttttttttt...aamiiin ^^_<br />
<br />
#anggaplah kamu berbicara pada dirimu sendiri<br />
yang bisa merubah diri kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain karena kitalah pemilik utama diri kitainhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-70197131129518969902012-09-25T06:27:00.001-07:002012-11-08T02:32:34.351-08:00Sayangi Otakmu<br />
lama tak menulis...rasanya sulit sekali untuk membuat satu kalimat yang bagus dan membentuk paragraf yang saling sinergis antar kalimatnya. sesuatu yang jarang dilakukan atau belum pernah dilakukan memang akan menemui suatu titik awal berupa kesulitan. memang tak semuanya akan mengalami kesulitan tapi sebagian besar akan merasakan hal itu. anggap saja otak kita adalah pisau, ketika pisau itu jarang sekali diasah maka pisau yang awalnya tajam maka akan bisa tumpul atau malah berkarat. dari filosofi pengasahan pisau itu sama halnya dengan otak kita. ketika otak kita jarang diasah, jarang diajak berpikir positif, jarang diajak berdiskusi hal-hal yang baru, jarang diajak bermain dengan permainan logika maka dia akan menjadi pemalas, atau malah otak kita mati suri. jangan sampai mati suri deh karna ketika otak kita mati suri so bisa diprediski dia bakal sulit banget dibangunkan. so...apa yang harus kita lakukan???<br />
mulai sekarang, lebih tepatnya mulai detik ini jangan abaikan otak kita, jangan sering-sering dicuekin. kita butuh banget keberadaan dia, kalau dia ngambek pada saat yang tidak tepat alias waktu kita butuh dia buat berpikir, bisa gaswat deh...gak mau kan kalau dikatain lola alias loading lama atau nama kerennya lemot.hahaha...<br />
ayo sayangi otak kita. jadikan dia anugerah terindah dariNya karena lewat dia lah kita bisa menguatkan iman kita atas segala penciptaanNya. daripada dikatain bodoh, mending teriak aja kalau dia pinter, kalau dia pinter kan kita juga ikut tenar.hahaha... atau terus ajak dia ngobrol supaya dia biasa bekerja alias gak jadi pemalas, siapa tau nanti dia bisa nemuin banyak penemuan, bisa-bisa karena dia kita bisa jadi kayak Einsten, keren banget tuh. tapi jangan disuruh kerja terus ya, dia butuh istirahat dan makan juga. pokoknya take 'n give lah.hohoho...<br />
selamat belajar teman-teman...selamat berkarya...success is ours.aamiiin :)inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-10838108790832546702012-09-21T08:41:00.002-07:002012-11-08T01:53:34.092-08:00Kata Ayah<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kata
Ayah”, dua kata yang sangat sederhana namun memiliki makna yang berarti bagiku.
Dua kata yang tak jarang aku sisipkan di awal kalimatku. Ayah adalah laki-laki
yang paling aku hormati dan sayangi. Setiap kata yang terucap oleh Ayah selalu mampu
menyita perhatianku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Suatu
malam di bulan Syawal. Aku, adek, ibu, dan ayah yang sedang berkunjung ke rumah
Nenek berkumpul di ruang tengah. Malam itu para nyamuk turut berkumpul. Satu
per satu mereka menempel di kulit kami, namun sudah menjadi kebiasaanku untuk
tidak memukulnya tapi hanya mengusirnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Yah,
nyamuk itu hidupnya berapa lama?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hidupnya
cuma beberapa hari.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kasihan
ya, belum lagi kalau menggigit lalu dipukul, kemungkinan besar mati.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ya
seperti itulah hidup. Secara normal, hidup nyamuk cuma beberapa hari. Mereka
butuh makan untuk bertahan hidup tapi ketika mencari makan, mereka malah harus
mempertaruhkan nyawanya. Untuk bertahan hidup, nyamuk harus menghisap darah
manusia. Ketika menghisap darah, tak jarang nyamuk dipukul dan akhirnya mati. Hidup
yang bakal kamu lewati nantinya juga seperti itu. Hidup itu keras, apalagi
seiring dengan bertambahnya tahun dan berubahnya zaman. Butuh perjuangan yang
keras untuk tetap bisa bertahan hidup. Yang penting juga, kamu harus mempunyai
skill. Kuli bangunan dan tukang itu kerjanya sama, yaitu membuat bangunan. Tapi
tukang mempunyai skill, dia tahu cara-caranya membuat bangunan, tenaga dan
otaknya ikut bekerja. Berbeda dengan kuli bangunan, mereka lebih mengandalkan
tenaganya saja. Meskipun kerja kuli tak jarang lebih berat daripada tukang,
namun hasil yang didapatkan si tukang sudah dapat dipastikan lebih banyak
daripada si kuli. Otak itu lebih mahal. Karena itu, belajar yang rajin supaya
nanti dapat kerja yang enak, tidak perlu terlalu mengeluarkan banyak tenaga
tapi hasilnya banyak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hmm”
Aku hanya menundukkan kepala sambil tersenyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Selain
nyamuk, cicak itu juga hebat. Dia tak bersayap tapi makanannya bersayap.
Kadang-kadang kalau dipikir secara logika, hal itu tidak mungkin. Nyamuk bisa
terbang kemana-mana tapi cicak hanya bisa menempel di tembok. Tapi Allah sudah
mengaturnya begitu. Kalau cicak mau bekerja keras, cicak pun bisa makan nyamuk.
Semuanya membutuhkan usaha untuk mendapatkan sesuatu, tidak ada yang instan.
Dan jangan lupa untuk selalu mengiringi usaha dengan selalu berdoa. Perihal
hasilnya, itu sudah menjadi hak Allah.”<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<br />inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-59870556563924842382012-09-04T06:23:00.001-07:002012-11-08T02:31:26.962-08:00Jam Bekerkutak tok tak tok, suara jam bekerku terdengar nyaring. jarum jam merubah detik menjadi menit dan menit menjadi jam. fenomena yang sudah sering terlihat sehari-hari. tak pernah ada kata mundur baginya. maju dan terus maju adalah semboyannya.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
aku terus menatap jarum jam yang perlahan tapi pasti berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. lalu menggeser jarum jam yang lain. bersama-sama merubah waktu terang menjadi gelap dan bersama-sama pula merubahnya menjadi terang kembali.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
kepalaku mulai terasa pening. otak mengajak meratapi nasib, mengenang kebahagiaan yang dulu pernah ku raih. aku tegakkan lagi badanku, berusaha kembali ke kehidupanku kini. tak selamanya aku bisa lari dari masalahku. akulah yang punya masalah, sewajarnya akulah yang menyelesaikannya. mataku semakin menajam menatap pergeseran jarum bekerku. pikiranku melayang, mencoba mengamati dan mengambil hikmah dari kebiasaan benda mati ini. tak seharusnya aku terus menatap ke belakang. tak seharusnya aku meratapi kehidupanku sekarang yang tak seringan dulu. semakin hari aku harus semakin dewasa dan masalah-masalah itulah yang akan mendewasakanku. mataku tetap tertuju pada pergeseran jarum jam bekerku dan aku semakin yakin, waktu akan terus berjalan dan aku butuh untuk hidup, aku harus terus menatap ke depan, aku harus terus berjalan dan aku harus berubah, mengubah yang buruk menjadi baik, terutama adalah merubah penyakit berbahaya di dunia, yaitu MALAS.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
kita bisa karena kita mau</div>
<div>
kita bisa karena kita terbiasa</div>
<div>
kita bisa karena kita mau terbiasa</div>
<div>
terbiasa menjadi yang terbaik</div>
<div>
terbiasa selalu hidup optimis</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-27607775484281469602012-07-09T05:46:00.003-07:002012-11-08T02:32:49.290-08:00Lomba Desain produk FULDFK Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDQi4Ukia7EA5hMMWH4S87VarHXCYekgELi-E5Dg2LjZWLT1XWmMQiNHwuhZpGw9vzf0BUq2zBPPWH49UkPdbja-sLWh3gKIGwrRFSB8IRAeA_aGR0cosOKkujTSFH8OTXrn_5PhyphenhyphenQCC2H/s1600/pamflet+fuldfk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDQi4Ukia7EA5hMMWH4S87VarHXCYekgELi-E5Dg2LjZWLT1XWmMQiNHwuhZpGw9vzf0BUq2zBPPWH49UkPdbja-sLWh3gKIGwrRFSB8IRAeA_aGR0cosOKkujTSFH8OTXrn_5PhyphenhyphenQCC2H/s320/pamflet+fuldfk.jpg" width="225" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">lomba desain produk fuldfk</span></div>
<br />
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">kategori:</span><br />
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">baju batik, tas ransel, tas selempang, tas laptop</span><br />
<br />
<span class="text_exposed_show" style="color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">syarat dan ketentuan:<br />mahasiswa muslim pre klinik atau klinik fakultas kedokteran se-Indonesia<br />desain merupakan karya original dan belum pernah di publikasikan atau di ikutkn lomba lain<br />wajib mencantumkan tulisan atau logo fuldfk<br />boleh mengirimkan lebih dari 1 desain<br />boleh mengikuti lebih dari 1 kategori<br />karya dikumpulkan dalam bntuk softfile : jpg ukuran 150-200kb dan corel/<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>adobe ke lombadesainfuldfk@yahoo.com dengan mencantumkan LOMBA DESAIN FULDFK pada judul email serta melampirkan identitas diri (nama, jurusan, asal universitas, angkatan) dan deskripsi desain<br />karya akan di share di grup fuldfk (<a href="http://www.facebook.com/groups/130797846512/" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">http://www.facebook.com/<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>groups/130797846512/</a>) oleh panitia max 24 jam setelah pengiriman karya sebagai tanda konfirmasi<br /><br />pelaksanaan lomba tanggal 1 juli - 31 agustus 2012 pukul 24.00<br /><br />pengumuman lomba tanggal 17 September 2012<br />keputusan panitia mutlak dan tidak dapat diganggu gugat<br /><br />tanpa dipungut biaya, GRATIS<br /><br />hadiah :<br />untuk masing-masing kategori akan dipilih 1 pemenang yang berhak mendapatkan<br />1 jaket FULDFK<br />1 gantungan kunci FULDFK<br />1 buku catatan praktis radiologi<br />dan yang pasti, karya yang terpilih akan digunakan sebagai icon produk fuldfk Indonesia<br /><br />Jadikanlah karyamu turut menyejarah bersama FULDFK Indonesia :)</span>
<br />
<br />inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-44991901533471608682012-06-30T13:58:00.001-07:002012-11-08T02:33:08.340-08:00Alhamdulillah<div style="text-align: justify;">
Akhir-akhir ini aku selalu dibuat senang oleh Allah. Hasil jerih payah dan kesabaranku akhirnya membuahkan hasil. Semuanya membahagiakanku. Aku bisa merasakan kepuasan yang teramat dalam. Aku jadi teringat pesan Ayah, tak ada yang instant di dunia ini. Semuanya butuh usaha keras. Semuanya butuh profesional. Jangan selalu mengandalkan otot, tapi lebih seringlah mengandalkan otak. Jangan lupa juga untuk selalu berdoa. Kadang yang kita anggap gak mungkin tapi Allah bisa merubahnya menjadi mungkin. Tidak semua orang yang sukses terlahir dari keluarga sukses. Tapi kegigihan merekalah yang membuatnya sukses. Selain itu, janganlah berani dengan ibumu karena doa ibumu lah yang paling diijabahi Allah. Hidup itu sangat keras.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah...terimakasih ya Allah, Engkau selalu hadir kepadaku dan menghadirkan keluarga serta orang-orang sekitar yang istimewa untukku. Arigato :)</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-25638030019865730352012-06-19T09:33:00.000-07:002012-11-08T02:33:45.996-08:00Surat untuk ayah dan ibu<div style="text-align: justify;">
<br />
Tiba-tiba aku teringat dengan surat yang aku tulis 6 tahun lalu, tepatnya ketika aku menginjak usia 17 tahun, sweet seventen begitulah para remaja biasa menyebutnya. Teringat betul sehari sebelumnya aku mulai mengetik apa saja yang ingin aku sampaikan kepada orang tuaku. Mulai dari ucapan terimakasih, ucapan maaf, hingga janji-janji untuk menjadi lebih baik di usiaku yang semakin dewasa. Ketika itu aku membuat dua surat, satu untuk ayah dan satu untuk ibu. Setelah mengetik semua yang ingin aku sampaikan, aku mulai mencari foto masing-masing di folder komputerku. Setelah aku temukan, aku cari frame yang cocok yang menyerupai pigura foto, lalu aku sisipkan foto ayah di surat untuk ayah dan foto ibu di surat untuk ibu, lengkap dengan frame pigura. Setelah itu, aku mulai mencari-cari lagu yang cocok sebagai penyempurna surat-surat itu. Aku sudah menemukan dengan cepat lagu yang paling cocok untuk surat ibu, yaitu lagu bunda yang dinyanyikan melly - potret. Namun, aku mullai mengalami kesulitan, aku tak kunjung menemukan lagu yang cocok untuk surat ayah. Beberapa lagu koleksiku sudah aku coba dengarkan satu per satu, namun belum ada yang mantap di hati. Lalu aku tinggalkan sementara acara memilih-milih lagu itu. Aku mulai mengetik lirik lagu Bunda, maklum waktu itu aku belum pasang internet, cuma sekali-kali aja kalau benar-benar perlu dan mendesak, kabel telpon rumah langsung mencolok komputer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah aku mengetik lirik lagu Bunda untuk surat ibu, aku mulai mencoba mendengarkan koleksi-koleksi laguku lagi dan akhirnya ada yang mantap juga di hati. Aku memilih lagu yang terbaik untukmu by ada band. Aku pun mulai mendengarkan dan mengetik lirik lagunya. Alhamdulillah semuanya pun selesai. Langsung saja aku colokkan printer, meletakkan kertas A4 80 gram dan klik print. Empat lembar kertas yang terdiri dari 1 lembar surat untuk ayah, 1 lembar surat untuk ibu, 1 lirik lagu bunda untuk ibu, 1 lirik lagu yang terbaik untukmu untuk ayah. Kertas-kertas itu aku lipat dan aku masukkan ke amplop coklat kecil dan aku tulis di bagian luarnya "To : Ayah, My beloved father" dan "To : Ibu, My beloved mother".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ISOcQVv9Y4fy7gu5EZKK8KRgf13yjJvYfGj9R3ZKnxrX5Mv8aoSosXSuNxZ011C1l_r5MXjj2ELkX0dJdlAnK75OQtsXUgO2CPi2UDN0Udk-6Opnsy4acrPGGgfJYX0R3LTe9i4cQfhp/s1600/family.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ISOcQVv9Y4fy7gu5EZKK8KRgf13yjJvYfGj9R3ZKnxrX5Mv8aoSosXSuNxZ011C1l_r5MXjj2ELkX0dJdlAnK75OQtsXUgO2CPi2UDN0Udk-6Opnsy4acrPGGgfJYX0R3LTe9i4cQfhp/s320/family.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya ingin segera tidur, sudah capek sekali rasanya. Namun, misi belum selesai, aku harus meletakkan surat-surat itu di kamar orang tuaku dan harus diletakkan di tempat yang strategis dan aku pun memilih meja ayah yang berhadapan langsung dengan tempat tidur mereka. Setelah misi terlaksana, aku pun segera meninggalkan kamar orang tuaku dengan langkah-langkah pelan, tak jauh berbeda dengan maling. Tapi ada bedanya juga, maling mengambil barang, sedangkan aku meletakkan barang.hahaha...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak terasa, sesampainya di kamarku, aku langsung terlelap. Namun, suara adzan subuh telah memanggilku. Suara ayah dan ibu pun sudah mulai terdengar memanggil-manggil namaku. Aku harus segera sholat subuh. Setelah sholat, aku tak melakukan ritualku seperti biasanya, yaitu tidur sebentar sebelum berangkat sekolah. Ritual yang selalu terlihat tak sengaja padahal dilakukan dengan sengaja.hahaha... Pagi itu aku tak tidur lagi tapi aku segera menuju kamar orang tuaku. Ibuku masih memakai mukenahnya. Mengetahui aku membuka pintu kamarnya, beliau memanggilku untuk mendekatinya. Aku pun segera mendekatinya dan beliau mengucapkan "selamat ulang tahun" kepadaku. Hwaaa...benar-benar romantis ^_^</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku mulai meminta maaf dan mengucapkan banyak sekali terimakasih, lalu janji-janji untuk memperbaiki diri terucap deras dari bibirku. Aku pun mulai menangis, ibu pun tak sanggup membendung tangisnya. Aku penasaran perihal surat-surat itu, aku pun segera bertanya dan jawabannya sangat mengharubirukan hatiku. "Suratnya sudah ibu baca, sudah ibu simpan sekarang. Ibu baca setelah sholat malam tadi. Ibu juga sudah mendoakan untukmu". Subhanallah...terharu T_T Lalu ayah tiba-tiba muncul dan ibu celetuk "Gak terasa sudah punya anak umur 17 tahun yah" dan ayah memberiku selamat ulang tahun. Ayah tak bisa menangis di hadapanku seperti ibu tapi aku yakin hatinya pun menangis terharu seperti aku dan ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sangat senang sekali pagi itu. Aku terinspirasi dari tempat bimbel temanku yang menyuruh siswanya untuk membuat surat cinta buat ayah dan ibunya. Loph you all...benar-benar selalu cinta, sayang, dan merindukan ayah ibu. Semoga Allah selalu melindungi mereka dan membuat mereka tersenyum.aamiiin :)</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-54249955572501004972012-06-16T07:50:00.000-07:002012-11-08T01:54:22.786-08:00Resensi Novel Antusiasme<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmeZVCW9GwVY6-gLGlWdeJh4M1M_k9Zh0SM2-jQrwWTFI_c-SuVWg5Xb5wLvN-WVm_jo5IYuAkkjIJfiuZhYXdwjWTUGoO5JdvddekLb4sxWl3pWHdti5upjK06N0IOQwOJJvJOTcMPPi/s1600/antusiasme.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrmeZVCW9GwVY6-gLGlWdeJh4M1M_k9Zh0SM2-jQrwWTFI_c-SuVWg5Xb5wLvN-WVm_jo5IYuAkkjIJfiuZhYXdwjWTUGoO5JdvddekLb4sxWl3pWHdti5upjK06N0IOQwOJJvJOTcMPPi/s1600/antusiasme.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Novel Antusiasme yang ditulis oleh penulis Fida R. Abbott ini saya beli pada hari ulang tahun saya yang ke-23 tanggal 23 Mei lalu di Gramedia Expo Surabaya. Suatu novel yang ditulis oleh seorang ibu yang penuh dengan antusiasme. Rasa lelah sepertinya jarang sekali bersarang di tubuhnya. Hidup yang penuh dengan aktivitas selalu dilakukannya dengan senang hati dan tak kenal lelah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Novel ini menggambarkan dengan jelas bahwa tak ada yang tak mungkin ketika kita mau dan mampu untuk melakukannya. Sesibuk apapun aktivitas kita sehari-hari, kita masih mampu melakukan hobby kita ketika kita mampu mengatur waktu yang tersedia. Selain itu, komitmen yang kuat harus selalu mendampingi kita karena komitmen itulah yang akan mengantarkan kita kepada target yang kita inginkan. Tak lupa pula, selalu menyelipkan semangat dan positive thinking dalam setiap aktivitas kita sehingga kesuksesan tak akan enggan menghampiri setiap langkah kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan gaya bahasa yang masih terpengaruh dengan gaya bahasa inggris, seperti mengucapkan terimakasih ketika menyatakan keadaannya baik-baik saja -i'm fine, thanks ; saya baik, terimakasih-, novel ini menjelaskan dengan gamblang kehidupan sehari-hari seorang wanita yang penuh dengan kasih sayang. Hidup bersama seorang balita dan seorang suami yang sangat menyayanginya pula. Selain itu, terlihat juga perhatian yang tiada tara kepada teman-temannya. Sebuah pelajaran tentang pentingnya saling menyayangi sesama manusia. Namun, cerita kehidupan sehari-hari yang diulas berulang kali, sering membuat kita jenuh karena kita mampu menebaknya sebelum tulisan itu terbaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang paling saya suka dari novel ini adalah rasa menghargai dan peduli. Penulis menunjukkan bahwa segala sesuatu yang telah dia dapatkan selalu dia terima dengan senang hati. Dan penulis menggambarkan tentang kepeduliannya terhadap sesama. Pelajaran hidup yang terlihat simple, namun diperlukan latihan untuk dapat melakukannya hingga kita tak sadar bahwa kita telah melakukannya.</div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7784703273865485729.post-50681483724269140902012-06-16T06:57:00.002-07:002012-11-08T01:54:43.468-08:00Perenungan Antusiasme<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv9u7Peyn1PTKvS7NSz9Tqq4jPM8aXvFHE1UGiMmMjobyMcVYRxNFPNiJjrAoho-uKrHGlWPaJNc2kpWoKDBcWZz0VKKCAUDCo2JUGGYAbhi1rfUe-IlMX0pbVwYYmNMOcyznmi6bimc2w/s1600/02072012_002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv9u7Peyn1PTKvS7NSz9Tqq4jPM8aXvFHE1UGiMmMjobyMcVYRxNFPNiJjrAoho-uKrHGlWPaJNc2kpWoKDBcWZz0VKKCAUDCo2JUGGYAbhi1rfUe-IlMX0pbVwYYmNMOcyznmi6bimc2w/s200/02072012_002.jpg" width="194" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
<i>16 Juni 2012 di kamar kontrakan (Jember)</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>by : Syarifatul Lailah, teman di kontrakan</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
Pikiranku melayang. Penulis novel Antusiasme, novel yang berisi 23 bab yang aku beli pada hari ulang tahunku yang ke-23 pada tanggal 23 mei lalu telah membuka mataku, membangunkan kembali impianku, sebuah impian untuk menulis novel. Impian yang mengalami mati suri. Impian yang terlihat impossible. Namun, kita tak akan mengetahui kedalaman kolam sampai kita mau masuk ke dalam kolam tersebut. Kolam yang jernih selalu terlihat dangkal padahal selalu ada peluang tenggelam. Kita tak akan tahu hasilnya ketika kita tak mau mencobanya. Terimakasih mbak Fida. Salam arek Suroboyo :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4b6plGTbZLwKBbj3qxGjj2qGvB-RltkpkApMZpJavZzb9xYqPhhbgoX28LsQNk5r6gq7Hodp4DiO61uuM0gStAapbQmEDbqo63B59yujWCi6Tacmcw3nLG2dQYIluEhP3Xt3-cezxv-3I/s1600/DSC05088.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4b6plGTbZLwKBbj3qxGjj2qGvB-RltkpkApMZpJavZzb9xYqPhhbgoX28LsQNk5r6gq7Hodp4DiO61uuM0gStAapbQmEDbqo63B59yujWCi6Tacmcw3nLG2dQYIluEhP3Xt3-cezxv-3I/s1600/DSC05088.JPG" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4b6plGTbZLwKBbj3qxGjj2qGvB-RltkpkApMZpJavZzb9xYqPhhbgoX28LsQNk5r6gq7Hodp4DiO61uuM0gStAapbQmEDbqo63B59yujWCi6Tacmcw3nLG2dQYIluEhP3Xt3-cezxv-3I/s200/DSC05088.JPG" width="200" /></a></div>
inhgeminihttp://www.blogger.com/profile/03958362139151388981noreply@blogger.com2