Rabu, 09 Mei 2012

Fenomena makan dan minum ditinjau dari segi Islam dan medis


Agamaku islam. Tuhanku Allah. Kitabku Al-qur’an. Rasulku Muhammad. Hal-hal itulah yang selalu diterapkan di otak kita mulai sedari kita kecil. Padahal sebenarnya kita dapat menyebutkan lebih banyak lagi dari hal itu. Dengan syarat, kita mau mempelajarinya dari kitab Allah, yaitu Al-Qur’an dan meneladani kekasih-Nya, yaitu Rasulullah.
Allah adalah creator hebat. Kita tidak akan pernah menemui creator sehebat Dia selain Allah sendiri, sampai kapanpun itu. Allah menciptakan segala sesuatu dalam dua aspek, benar salah, baik buruk, atas bawah, depan belakang, dan lain-lain, semuanya sudah tercipta dan terserah kita mau memilih yang mana.
Tapi Allah tidak asal menciptakan kita, Allah tidak lepas tangan setelah kita tercipta, Dia menciptakan kita beserta kebutuhan-kebutuhan kita. Allah menitipkan tubuh kita lengkap dengan kebutuhan tubuh kita. Allah juga menitipkan otak supaya kita mau berpikir. Segala sesuatu tidak ada yang instant tapi sebenarnya segala sesuatu ada jawabannya kalau kita mau berpikir. Dan Allah membekali kita dengan otak yang tak lain supaya kita mau berpikir.
Tak hanya itu, Allah juga membekali kita dengan Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an semua kehidupan mulai dari zaman dahulu, sekarang dan yang akan datang, dilihat dari segala jenis aspek, dari berbagai sudut, semuanya terangkum dalam ayat-ayat indah yang manusia secerdas apapun tak akan mampu membuat kalimat-kalimat seindah ayat Al-Qur’an. Hanya Allahlah yang mampu membuat kalimat seindah itu.
Ternyata rasa sayang Allah tidak hanya sebatas itu, Allah selalu ingin agar kita selalu melakukan kegiatan-kegiatan baik yang sebenarnya tak lain adalah untuk kebaikan kita sendiri. Allah melakukan itu semua karena rasa sayangnya Dia kepada kita. Karena itulah, Allah melahirkan Rasulullah di dunia yang fana ini. Rasulullah adalah sosok manusia harapan Allah, Allah ingin semua manusia yang Dia ciptakan bisa menjadi sosok seperti Rasulullah. Karena itulah Rasulullah diciptakan, yaitu untuk membawa kabar gembira dengan adanya Islam dan menjadi sosok manusia yang wajib kita teladani.
Lagi dan lagi bukti yang menunjukkan bahwa Allah sayang kepada kita. Allah tak hanya melahirkan Rasulullah. Tapi Allah juga melahirkan orang-orang cerdas ahli sunah. Allah membekali mereka otak yang cerdas, hafalan yang kuat dan kemauan yang keras untuk mengumpulkan hadis-hadis yang mana sangat bermanfaat bagi kita. Bagi kita yang tak akan pernah bertemu dengan Rasulullah di dunia ini karena Rasulullah sudah tiada berabad-abad sebelum kita terlahir. Subhanallah, Allah sangat memperhatikan kita, Allah Maha Tahu, Allah tahu kalau Rasulullah diciptakan sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan usia sehingga Allah menciptakan ahli sunah itu supaya kita tetap dapat meneladani Rasulullah, kekasih Allah, manusia paling sempurna yang diciptakan Allah.
Melalui kerja keras para orang terdahulu yang terangkum dalam lembaran-lembaran hebat, kita dapat mempelajari bagaimana islam itu yang sebenarnya. Bagaimana kita harus meneladani kekasih Allah supaya kita bisa menjadi kekasih Allah pula. Bagaimana kita harus melakukan kegiatan kita sehari-hari. Semuanya ada jika kita mau mencari, berpikir dan terus belajar.
Semasa hidup, Rasulullah selalu memberikan contoh-contoh yang sangat layak kita teladani. Beliau melakukan segala sesuatu yang hanya disenangi Allah sehingga Allah tak pernah murka kepadanya. Selain itu, tindakannya selalu mengarah kepada kebaikan. Rasulullah selalu memikirkan umatnya, beliau berdakwah kesana kemari sehingga tenaganya terkuras. Oleh karena itu, Rasulullah selalu berusaha melakukan kehidupannya sehari-hari dengan baik yang tak lain dengan tujuan untuk mendapatkan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial. Karena pendakwah harus mempunyai jiwa yang kuat, jiwa yang kuat didukung oleh jasmani yang sehat.
Sebagai contoh, Rasulullah selalu menyarankan untuk makan dan minum dalam keadaan duduk. Dari riwayat Anas dan Qotadah, Rasulullah bersabda : Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata : “Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab : “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi).
Sebenarnya ada manfaat tersendiri dari makan dan minum dalam keadaan duduk. Dari segi sosial, hal itu menunjukkan suatu kesopanan. Dari segi medis, hal itu dapat meningkatkan kualitas hidup. Seseorang yang dalam posisi berdiri, berjalan, atau berlari, muskulus-muskulus dan neuron-neuronnya akan menegang dikarenakan tubuh berusaha untuk menjaga keseimbangan tubuh sehingga kita dapat berdiri, berjalan ataupun berlari dengan sempurna. Sedangkan ketika kita duduk, tubuh kita secara otomatis akan menjadi lebih rileks dan organ-organ pencernaan tubuh kita dapat menerima bolus-bolus makanan dan tetesan minuman dengan baik dan benar.
Selain itu, ketika kita makan dan minum dalam kondisi duduk, makanan dan minuman akan dapat masuk ke saluran pencernaan kita dengan perlahan dan lembut. Berbeda ketika kita makan dan minum dalam kondisi berdiri, berjalan atau berlari, makanan dan minuman akan masuk ke dalam saluran pencernaan dengan keras. Tentunya kita ingat dengan permainan kecil kita dahulu, yaitu peluncur. Ketika kita meluncur dari atas hingga akhirnya kita turun dan sampai di bawah, kita akan merasa nikmat sekali tapi lain hal ketika kita turun hingga jatuh ke tanah, rasanya pasti sakit sekali. Fenomena meluncur itu tak jauh berbeda ketika kita memasukkan makanan ke dalam saluran pencernaan kita dalam keadaan berdiri, berjalan atau berlari. Makanan akan meluncur melewati mulut, kerongkongan, dan esofagus secara cepat dan akhirnya akan jatuh dengan keras di lambung. Jika hal itu terjadi berulang kali maka tak dapat disalahkan kalau asam lambung akan marah ketika makanan mengetuk dengan keras pintu rumah si pemilik lambung. Asam lambung bisa menuntut ke saluran pencernaan bagian atas dengan mengadakan demo yang dalam medis diistilahkan GERD (Gastro Esophageal Refluks Disease). Ternyata GERD tak hanya disebabkan oleh makanan yang jatuh dengan keras ke lambung sehingga menyebabkan asam lambung murka, namun makanan yang dimakan dalam posisi tidur pun bisa menyebabkan GERD. Subhanallah. Allah paling paham apa yang terbaik buat kita, Allah sayang kepada kita. Supaya kita tak terserang GERD dan penyakit lainnya maka Allah melarang kita untuk makan dan minum dengan berdiri, berjalan, berlari ataupun tidur tetapi Allah menganjurkan kepada kita untuk makan dan minum dengan duduk supaya muskulus dan neuron kita lebih rileks dan saluran pencernaan dapat menerima makanan dan minuman dengan baik dan benar, semua itu adalah untuk kebaikan kita.
Setelah kita bahas perihal bagaimana cara makan dan minum yang baik dan benar, maka sekarang kita akan mengulas lebih jauh tentang makanan dan minuman itu sendiri.
Kita tekankan lagi, Allah menciptakan manusia di dunia ini lengkap dengan kebutuhannya. Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia supaya dapat hidup dan berkembang. Di dunia ini sudah ada banyak bahan makanan dan minuman yang dapat kita konsumsi. Sebenarnya kita tidak perlu khawatir lagi kalau kita tidak bisa hidup tapi karena sifat dasar manusia itu rakus maka tidak jarang kita konsumsi makanan dan minuman melebihi dari yang dibutuhkan oleh tubuh kita padahal sebenarnya makanan dan minuman yang tidak dibutuhkan tubuh kita itu tidak mempunyai manfaat tapi malah bisa menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah kamu makan dan minum yang berlebih-lebihan, karena yang demikian dapat merusak kesehatan tubuh, menimbulkan penyakit dan memberi kemalasan (kesulitan) ketika akan bershalat. Dan hendaklah bagimu bersikap sedang (cukupan) karena yang demikian akan membawa kebaikan pada tubuh, dan menjauhkan diri dari sikap berlebih-lebihan." (HR. Bukhari).
Di dalam ilmu medis pun tidak dianjurkan untuk makan dan minum secara berlebihan karena riset membuktikan bahwa makan dan minum berlebihan dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit. Salah satu penyakit akibat gaya hidup berlebihan yang paling sering terjangkit pada manusia adalah obesitas.
Obesitas atau orang awam menyebutnya kegemukan, didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan ke individu. Untuk mengukur apakah kita termasuk obesitas atau tidak, kita dapat mengukurnya secara sederhana menggunakan cara BMI (Body Mass Index) yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter yang di kuadratkan. Menurut WHO, berat badan yang sehat adalah yang hasil nilai BMI-nya adalah 18,5 sampai 24,9. Jika lebih dari itu maka kita termasuk kelebihan berat badan dan sebaiknya kita segera mengatur ulang pola makan kita sehingga kita dapat mencapai berat badan yang sehat. Kenapa hal itu perlu dilakukan? Karena obesitas yang berkepanjangan dapat meningkatkan resiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, kanker, hipertensi, dislipidemia, steoarthritis, dan lain-lainnya.
Sebelum kita makanpun sebenarnya sudah ada syarat tertentu juga, yaitu harus mencuci tangan. Ada beberapa langkah cuci tangan yang bersih dan sehat, mulai dari membasuh kedua telapak tangan, memberinya sabun, hingga melakukan beberapa gerakan yang bertujuan supaya tangan dan kuku kita jauh dari kuman penyakit, dan ditutup dengan membasuh tangan dengan air bersih serta mengeringkannya dengan handuk atau tissue bersih. Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda : “Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim).
Pada saat kita beraktivitas, tak jarang kita memegang benda-benda yang kita tak tahu pasti kebersihannya, bisa jadi benda yang kita pegang itu mengandung kuman-kuman penyakit. Tapi kalau kita sudah terbiasa dengan mencuci tangan maka insyaAllah kita lebih terlindungi karena sebelum kuman-kuman penyakit masuk ke tubuh kita lewat tangan kita, kita sudah mengusirnya dengan air bersih dan sabun. Karena itu, mencuci tangan merupakan salah satu tindakan preventif kita terhadap penyakit. Ayo kita biasakan hidup sehat dengan membiasakan diri mencuci tangan.
Subhanallah...kita sudah mengulas beberapa tentang perintah dan larangan yang umat muslim harus lakukan yang ternyata memang untuk kebaikan kita sendiri. Mulai dari awal tadi kita sudah mengulas perihal hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan sebaiknya dijauhi, mulai dari mencuci tangan sebelum makan, makan dan minum dalam keadaan duduk, hingga jangan makan dan minum berlebihan yang ternyata semua larangan dan anjuran Allah tersebut setelah diteliti secara medis memang sangat penting khususnya untuk kesehatan kita.  Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar