Selasa, 19 Juni 2012

Surat untuk ayah dan ibu


Tiba-tiba aku teringat dengan surat yang aku tulis 6 tahun lalu, tepatnya ketika aku menginjak usia 17 tahun, sweet seventen begitulah para remaja biasa menyebutnya. Teringat betul sehari sebelumnya aku mulai mengetik apa saja yang ingin aku sampaikan kepada orang tuaku. Mulai dari ucapan terimakasih, ucapan maaf, hingga janji-janji untuk menjadi lebih baik di usiaku yang semakin dewasa. Ketika itu aku membuat dua surat, satu untuk ayah dan satu untuk ibu. Setelah mengetik semua yang ingin aku sampaikan, aku mulai mencari foto masing-masing di folder komputerku. Setelah aku temukan, aku cari frame yang cocok yang menyerupai pigura foto, lalu aku sisipkan foto ayah di surat untuk ayah dan foto ibu di surat untuk ibu, lengkap dengan frame pigura. Setelah itu, aku mulai mencari-cari lagu yang cocok sebagai penyempurna surat-surat itu. Aku sudah menemukan dengan cepat lagu yang paling cocok untuk surat ibu, yaitu lagu bunda yang dinyanyikan melly - potret. Namun, aku mullai mengalami kesulitan, aku tak kunjung menemukan lagu yang cocok untuk surat ayah. Beberapa lagu koleksiku sudah aku coba dengarkan satu per satu, namun belum ada yang mantap di hati. Lalu aku tinggalkan sementara acara memilih-milih lagu itu. Aku mulai mengetik lirik lagu Bunda, maklum waktu itu aku belum pasang internet, cuma sekali-kali aja kalau benar-benar perlu dan mendesak, kabel telpon rumah langsung mencolok komputer.

Setelah aku mengetik lirik lagu Bunda untuk surat ibu, aku mulai mencoba mendengarkan koleksi-koleksi laguku lagi dan akhirnya ada yang mantap juga di hati. Aku memilih lagu yang terbaik untukmu by ada band. Aku pun mulai mendengarkan dan mengetik lirik lagunya. Alhamdulillah semuanya pun selesai. Langsung saja aku colokkan printer, meletakkan kertas A4 80 gram dan klik print. Empat lembar kertas yang terdiri dari 1 lembar surat untuk ayah, 1 lembar surat untuk ibu, 1 lirik lagu bunda untuk ibu, 1 lirik lagu yang terbaik untukmu untuk ayah. Kertas-kertas itu aku lipat dan aku masukkan ke amplop coklat kecil dan aku tulis di bagian luarnya "To : Ayah, My beloved father" dan "To : Ibu, My beloved mother".


Rasanya ingin segera tidur, sudah capek sekali rasanya. Namun, misi belum selesai, aku harus meletakkan surat-surat itu di kamar orang tuaku dan harus diletakkan di tempat yang strategis dan aku pun memilih meja ayah yang berhadapan langsung dengan tempat tidur mereka. Setelah misi terlaksana, aku pun segera meninggalkan kamar orang tuaku dengan langkah-langkah pelan, tak jauh berbeda dengan maling. Tapi ada bedanya juga, maling mengambil barang, sedangkan aku meletakkan barang.hahaha...

Tak terasa, sesampainya di kamarku, aku langsung terlelap. Namun, suara adzan subuh telah memanggilku. Suara ayah dan ibu pun sudah mulai terdengar memanggil-manggil namaku. Aku harus segera sholat subuh. Setelah sholat, aku tak melakukan ritualku seperti biasanya, yaitu tidur sebentar sebelum berangkat sekolah. Ritual yang selalu terlihat tak sengaja padahal dilakukan dengan sengaja.hahaha... Pagi itu aku tak tidur lagi tapi aku segera menuju kamar orang tuaku. Ibuku masih memakai mukenahnya. Mengetahui aku membuka pintu kamarnya, beliau memanggilku untuk mendekatinya. Aku pun segera mendekatinya dan beliau mengucapkan "selamat ulang tahun" kepadaku. Hwaaa...benar-benar romantis ^_^

Aku mulai meminta maaf dan mengucapkan banyak sekali terimakasih, lalu janji-janji untuk memperbaiki diri terucap deras dari bibirku. Aku pun mulai menangis, ibu pun tak sanggup membendung tangisnya. Aku penasaran perihal surat-surat itu, aku pun segera bertanya dan jawabannya sangat mengharubirukan hatiku. "Suratnya sudah ibu baca, sudah ibu simpan sekarang. Ibu baca setelah sholat malam tadi. Ibu juga sudah mendoakan untukmu". Subhanallah...terharu T_T Lalu ayah tiba-tiba muncul dan ibu celetuk "Gak terasa sudah punya anak umur 17 tahun yah" dan ayah memberiku selamat ulang tahun. Ayah tak bisa menangis di hadapanku seperti ibu tapi aku yakin hatinya pun menangis terharu seperti aku dan ibu.

Aku sangat senang sekali pagi itu. Aku terinspirasi dari tempat bimbel temanku yang menyuruh siswanya untuk membuat surat cinta buat ayah dan ibunya. Loph you all...benar-benar selalu cinta, sayang, dan merindukan ayah ibu. Semoga Allah selalu melindungi mereka dan membuat mereka tersenyum.aamiiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar