Rabu, 06 Juni 2012

Otak-otak Encer


Rasanya otak ini serasa ingin pecah. Permasalahan yang tidak rumit semakin hari menjadi semakin rumit. Batasan-batasan yang jelas sudah diatur tak digunakan dengan baik. Satu posisi yang direbutkan dua pemikiran beda. Pemikiran yang memiliki otak-otak encer itu saling beradu persepsi, tak ada keinginan untuk merujuk untuk menemukan solusi bersama.

Tembok itu terlihat semakin hari semakin kokoh dan menjulang tinggi. Perbedaan persepsi yang bergejolak di otak masing-masing masih belum juga menemukan kecocokan. Satu demi satu ranting yang berada di perbatasan itu dipatahkan. Belum terlihat pohon yang menjulang tinggi karena pasokan pupuk ekstra bagus yang otak berikan ke pohon itu. Pohon itu semakin lama semakin terlihat gersang.

Perpaduan antara kedua otak cerdas itulah yang diharapkan. Persatuan persepsi yang bisa saling menguatkanlah yang sangat diidamkan. Namun, pohon tak bisa berbuat banyak. Pohon masih belum bisa menapaki tangga setinggi kedua otak itu. Pohon masih harus berjalan melangkahkan kaki untuk menaikki anak tangga satu per satu. Tolong ijinkan pohon untuk belajar dari kedua otak itu. Pohon ingin pula menjadi bagian dari otak-otak encer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar