Selasa, 25 September 2012
Sebuah Pengganti
selama aku kuliah, rasanya belum ada prestasi yang aku cetak. aku mengalami penurunan yang sangat drastis dalam hal akademikku. selama ini aku hanya menyalahkan kondisiku yang jauh dari orang tuaku. aku merasa belum mampu menerima semua masalah yang aku hadapi hari demi hari sendirian tanpa menceritakan semuanya kepada orang lain, tentunya orang yang sangat bisa aku percaya dan sampai detik ini hanyalah orang tuaku. aku merasa ada yang membebaniku. aku merasa hidupku lebih berat. aku tak setiap hari telpon dengan orang tuaku, meskipun hanya ditelpon sekitar 2x dalam seminggu dan sekitar 2 jam tiap kali telpon tapi waktu itu tak cukup untuk menceritakan semua yang aku hadapi. selain itu, aku termasuk orang yang moody, ketika aku tak mau cerita maka aku tak cerita dan aku paling mood untuk cerita adalah ketika kejadian itu baru saja terjadi karena aku suka melupakan sesuatu dan itu memang aku biasakan, terutama untuk hal-hal yang menyakitiku karena aku tak mau mendzolimi diriku sendiri, aku tak suka menyakiti perasaanku dengan rasa dan pikiran yang merugikan buatku.
namun, point utamanya sebenarnya bukan pada hal itu. teman-temanku yang lain juga jauh dari orang tuanya tapi ternyata mereka masih bisa gemilang dalam hal akademiknya. sepertinya kesalahan adalah dalam diriku sendiri, aku kurang giat dalam belajar. aku tau kelemahanku tapi aku lemah melawannya, atau aku yang kurang berusaha untuk melawannya. namun, hal itu sudah terlambat, masa kuliahku di S1 sudah aku tuntaskan meskipun dengan hasil yang kurang memuaskan karena tidak sesuai targetku. oleh karena itu, aku ingin sekali di akhir masa kuliah S1 ku, aku mengukir prestasi, aku ingin mengikutsertakan skripsiku ke ajang lomba PKM dimana aku sangat berharap bahwa aku bisa lolos PKM dan berlanjut ke PIMNAS serta lolos menjadi pemenang PIMNAS. aamiiin. aku ingin mencetak prestasi pertamaku di kesempatan terakhirku di S1. aamiiin allahumma aamiiin.
semoga Allah dan orang tuaku meridhoi semua jalan yang aku tempuh karena senyum orang tuakulah yang ingin aku rengkuh. mungkin tak bisa lewat nilai yang baik namun bisa digantikan dengan kemenangan yang berasal dariNya. semoga Allah memudahkan jalanku dalam meraih bahagia orangtuaku.aamiiin.
Ya Allah...Engkau lebih tau apa yang terbaik untuk hamba maka hamba serahkan semua urusan hamba kepadaMu...insyaAllah hamba ikhlas menerima semua keputusanMu :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar